Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kalahkan Palace, Chelsea Harus Tunggu Penalti Noni Madueke di Akhir Laga

28 Desember 2023   10:04 Diperbarui: 28 Desember 2023   10:25 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspresi Mudyk dkk saat cetak gol pertama ke gawang Palace. www.dailystar.co.uk (GLYN KIRK/AFP via Getty Images) 

Memegang rekor buruk sebagai tim Premier League dengan jumlah kekalahan terbanyak sepanjang tahun kalender 2023, Chelsea harus memastikan raih kemenangan di dua laga sisa Premier League jelang tahun baru. Mauricio Pochettino sebelum laga ini menyatakan tidak menyangka akan sesulit ini menangani Chelsea, yang masih berkutat di papan tengah klasemen. Tekanan yang muncul sebelum laga Boxing Day lawan Crystal Palace ini, tampaknya masih lebih lemah dibandingkan rekor mentereng mereka atas tetangga London tersebut. Chelsea berhasil menang tipis 2-1 di Stamford Bridge dini hari tadi (28/12), dan mereka perpanjang rekor kemenangan head to head atas Palace menjadi 13 laga beruntun. (BACA : Jelang Chelsea vs Crystal Palace: Skuad Chelsea Berguguran, Untungnya Rekor Memihak Mereka)

Pochettino kehilangan banyak pemain di laga ini, dimana Cole Palmer dan Sterling tengah jalani hukuman akumulasi kartu kuning. Reece James, Fofana, Cucurella, Enzo Fernandez, Ben Chilwell, Robert Sanchez dan Chukwuemeka tidak tersedia karena cedera. Djordje Petrovic jadi pilihan satu-satunya di bawah mistar, dengan back-four muda yang dipilih jadi starter, Malo Gusto, Disasi, Badiashile dan Levi Colwill. Komposisi ini harus terus dicoba karena perlahan harus melepas ketergantungan pada Thiago Silva yang sudah dimakan usia. Gallagher dan Caicedo jadi pilihan terakhir di posisi gelandang bertahan, menyisakan debutan Romeo Lavia yang baru sembuh dari cedera berada di bench. Mudryk, Nkunku dan Ian Maatsen jadi pemain di belakang Nico Jackson, menempatkan Madueke harus siap menjadi super-sub di babak kedua.

Sementara Roy Hodgson menurunkan hampir semua skuad terbaiknya kecuali Cheick Doucoure yang cedera. Pemain muda Chris Richards lebih dipilihnya untuk gantikan posisi Doucoure alih-alih Jeff Schlupp. Michael Olise berduet lagi dengan Eberechi Eze sebagai pasangan emas playmaker tim Elang London. Target yang dicari Hodgson di laga ini adalah hasil imbang, menatap buruknya rekor pertemuan kedua tim ke belakang. 

Jalannya Pertandingan

The Blues mengambil inisiatif menyerang di awal laga, sama seperti laga-laga mereka sebelumnya, dimana masalah utama biasanya efektivitas serangan. Kali ini di Stamford Bridge, mereka dapatkan gol cepat pada menit ke 10'. 

Penetrasi gemilang Malo Gusto dari sisi kanan hendak melakukan one-two-touch dengan Mykhailo Mudryk namun sayang bolanya tidak klop dengan pergerakan superstar Ukraina tersebut. Nathanael Clyne juga kaget dengan laju bola hingga terpeleset tak bisa meraihnya, hingga bola mengarah sepenuhnya pada Christopher Nkunku. Pemain yang mainkan starter pertamanya ini punya visi yang cepat, hendak memberikan umpan terobosan pada Mudyk, namun digagalkan oleh Clyne yang sudah sigap berdiri. Malo Gusto membayar kesalahn umpannya tadi dengan bergerak liar menyilang ke sisi kiri, mendapatkan umpan berikutnya dari Nkunku. Tidak butuh waktu lama bagi Gusto untuk memberikan umpan tarik, yang langsung disontek Mudryk hingga membobol gawang Dean Henderson.

Kecepatan visi Nkunku inilah jawaban dari "kebanyakan goreng"nya Cole Palmer dan Sterling saat memimpin serangan The Blues. Kehadirannya akan menambah variasi serangan Chelsea menjadi lebih direct.

Menit ke 21' Mudryk kembali dapatkan peluang lagi. Wallpass Badiashile pada Nico Jackson, dibelokkan dengan umpan tumit dari penyerang Senegal untuk membebaskan Mudryk berlari hingga one-on-one dengan Henderson. Namun sayang tembakan kaki kiri Mudryk masih bisa diselamatkan oleh eks kiper Manchester United tersebut.

Crystal Palace tidak mau tinggal diam, mereka meningkatkan intensitas physical attack ke pemain-pemain Chelsea, hingga dapatkan gol penyama kedudukan di akhir babak pertama. 

Pada menit 45', Ian Maatsen kehilangan second ball setelah dapatkan tekanan dari Chris Richards. Inisiatif menyerang dilakukan oleh Jordan Ayew di sisi kiri, dengan mengirim umpan crossing kepada Mateta di depan gawang Chelsea. Mateta dan Levi Colwill tidak bisa menjangkau bola tersebut, hingga akhirnya membebaskan Michael Olise yang menunggu di tiang jauh. Sepakan kaki kiri incaran Chelsea di musim panas lalu ini tak bisa dihentikan Petrovic, dan 1-1 bagi kedua tim di paruh pertama. Kesalahan mutlak dilakukan oleh Colwill di proses gol ini, dimana ia lupa perannya sebagai fullback kiri. Inisiatifnya menjaga Mateta justru membuat kerancuan pada tugas utama Badiashile yang sebenarnya dalam posisi mengcover ujung tombak Palace tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun