Di babak kedua, sedikit juga perubahan strategi yang diberikan namun berdampak besar pada keseluruhan laga. Mengetahui pergantain Mount atas Amrabat, Rodri diberikan sedikit keleluasaan untuk menyerang ke depan. Karena tidak menghadapi tekanan fisik dari McTominay lagi, Pep merasa cukup John Stones yang stay di area depan bek. Perubahan juga diinstruksikan pada Haaland, dimana jika pada babak pertama ia terlibat banyak kontak langsung dengan Maguire-Evans, kini ia menunggu bola di tiang kedua. Seketika, jadilah gol kedua City lewat skema serangan yang sama seperti babak pertama. Plus, pada menit ke-80, tembakan Rodri yang berhasil ditepis oleh Onana, second ball nya menemui Haaland di tiang kedua. Â Ia dengan leluasa mengopernya kepada Foden yang berada di depan gawang kosong, jadilah gol ketiga.
4. Penampilan berkelas dari Rodri.
 Tanpa perlu penjelasan panjang lebar lagi, Rodri telah menyatakan dirinya sebagai gelandang bertahan terbaik di dunia sejak musim lalu. Puncaknya adalah gol sematawayangnya di laga pamungkas Liga Champions ke gawang Inter Milan. Musim ini, dengan kepercayaan diri yang semakin meningkat, ia dapat menjelajah seluruh lapangan dan memenangkan hampir semua perebutan bola. Ia pun dapat membagi bola dengan baik. Rasa aman juga didapatinya di pertandingan ini karena Pep lebih memilih John Stones untuk mendampinginya di tengah lapangan dibanding pemain lainnya. Rasanya melihat sebuah paket lengkap Sergio Busquets, N'golo Kante dan Patrick Vieira dalam wujud satu orang. Masterclass.
5. Semakin dewasanya permainan Erling Haaland.
Man of The Match dalam pertandingan ini dengan dua gol dan satu assistnya. Sudah bukan hal yang mengagetkan bila statistik penguasaan bola dari Haaland di pertandingan ini sangat minim. Ia memang pernah menyatakan bahwa tidak perlu sering menguasai bola, yang penting adalah membuat satu sentuhannya mampu menjadi gol. Coba jika dibandingkan dengan Rasmus Hojlund di kubu Setan Merah yang sering terlihat banyak membawa bola dengan kecepatannya, Haaland lebih sering terlihat di layar dengan selebrasi gol nya maupun rekannya. Sedikit perubahan strategi diberikan baginya oleh Pep untuk menghindari pertarungan fisik langsung dengan duo defender United. Perubahan permainan yang semakin dewasa ini harus dilakukan, mengingat musim ini ia akan banyak kehilangan waktu bermain dengan Kevin De Bruyne, serta tidak lagi mendapat bola matang dari Gundogan.
Demikianlah lima hal yang menjadi keunggulan mutlak dari Manchester City atas Manchester United di laga ini. Langit Manchester masih berwarna biru, dan entah kapan akan kembali menjadi merah. Fans Setan Merah harus banyak bersabar dengan kondisi ini. GGMU
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H