Menurut data Survey Sosial Ekonomi Nasional tahun 2019, di Indonesia terdapat sebanyak 166 juta orang pengguna internet yang memang didominasi oleh kelompok milenial yakni sebesar 17%, Kaum milenial adalah kelompok penduduk yang lahir di tahun antara 1981 -- 1996.
Berikut data SUSENAS tahun 2019
Dengan melihat data tersebut diatas dapat diterka bahwa kelompok umur yang mengalami perubahan secara signifikan seiring dengan semakin berkembangnya jaringan internet di Indonesia adalah kelompok umur dengan pengguna internet terbesar yakni kaum milenial.
Dibandingkan dengan generasi sebelumnya kaum milenial memang menjadi kelompok yang menikmati perubahan besar dalam berbagai segi kehidupan, baik gaya hidup, gaya belanja, cara belajar, cara membelanjakan uang, cara berbisnis dan bahkan cara mereja menjalankan hobby merekapun berubah cukup drastic dibanding masa sebelumnya.
Salah satu hal yang akan menjadi bahasan dalam tulisan ini terkait dengan cara dan pilihan kaum milenial dalam memilih hobby mereka.
Terdapat beberapa 6 hobby yang paling digemari kaum milenial (Liputan 6 tanggal 24 Juni 2017; Karmin Winarta) ; Menulis, Fotografi & Videografi, Memasak / Kuliner, Musik, Membaca, Travelling.
Salah diantara hobby diatas  yang kami amati adalah yang terkait dengan Fotografi & videografi. Hal in sangat berkaitan erat dengan tersedianya berbagai fasilitas yang memudahkan kaum milinial berkreasi dibidang yang satu ini.Â
Tidak perlu perlengkapan fotografi atau recorder video yang berharga mahal untuk bisa menikmati hobby ini, cukup dengan menggunakan camera HP semua hal ini dengan mudah dapat dilakukan apalagi dengan kecanggihan camera mobile phone yang tidak lagi membutuhkan skill khusus dalam bidang photografi & videografi tersebut.
Para milenial menghabiskan waktu berjam-jam untuk melakoni hobby ini tidak jarang mereka melupakan jam istirahat dan jam belajar serta kesempatan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Â Hal ini menjadi perhatian dan keprihatinan terutama bagi para orang tua bagaimana mereka mengawasi dan memberikan pemahaman kepada anak-anak mereka kaum miliniel agar dampak buruk dari hal ini dapat dihindari.
Tidak jarang karena terbatasnya waktu mereka dalam bergaul dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya membuat para milenial kurang peka terhadap keadaan sosial, hidup sendiri dan merasa mampu mengerjakan sendiri apa yang mereka inginkan. Â Hal ini berdampak pada kurangnya kepekaan mereka terhadap nilai-nilai sosial, budaya dan kebiasaan baik dalam masyarakat tidak sempat mereka lakoni.
Dalam hal pembagian waktu, mereka terkadang melupakan waktu belajar karena terlalu banyak waktu yang terbuang untuk hobby mereka. Tidak jarang dari mereka yang minim pengawasan akhirnya mengalami kemerosotan dalam bangku sekolah.
