pelayanan memainkan peran penting dalam memperkuat bersama. Para seminaris berkumpul setiap hari untuk merayakan Ekaristi, berdoa bersama, dan merenungkan Firman Tuhan.
 Ibadah bakti ini tidak hanya sekedar ikhtiar spiritual, namun juga menjadi momen mempererat hubungan kita dengan tuhan dan memahami bahwa kita tidak sendirian dalam perjalanan ini. kegiatan  ini menciptakan rasa keakraban dan kebersamaan yang mendalam di antara kita para seminaris.
Isi
Pendidikan dan Pembentukan Karakter: Pelatihan Bersama Membentuk Hati dan Jiwa dalam seminari
Kita tidak hanya berfokus pada aspek liturgi saja , tetapi juga pada pembentukan karakte. kita belajar menjadi penuh kasih, bijaksana, dan suka menolong. Di kelas maupun dalam kehidupan sehari-hari, kita belajar bersama, saling mendukung, dan saling membantu untuk bertumbuh dan berkembang dalam keimanan dan akhlak yang baik.
Inklusi dan Kepedulian: Bersama-sama Mengenali Perbedaan Komunitas seminari mencerminkan inklusivitas Gereja Katolik yang mengakui dan menghargai keberagaman.
kita bisa belajar menerima perbedaan latar belakang, kepribadian, dan bakat, sehingga menciptakan suasana dimana setiap individu merasa dihargai. Dalam hal ini, berjalan bersama tidak hanya sekedar perjalanan spiritual, namun juga tentang menciptakan ruang yang aman dan mendukung bagi setiap anggota masyarakat.
Pengalaman Lapangan: Menerapkan Keyakinan dalam Aksi Kolektif Seminari
Pengalaman  ini mencakup teori dan pengalaman lapangan praktis. Melalui berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat, para seminaris mempunyai kesempatan untuk mengamalkan ajaran agamanya. Dari kunjungan ke Gereja-Gereja seperti pelayan dalam tugas tugas paduan suara dan lain lain sehingga pelayanan ini mengasah keterampilan para seminaris dalam  pelayanan dan memperkuat ikatan masyarakat saat ini.
Pengorbanan dan Keseimbangan: Saling Mendukung dalam Perjalanan panggilan
Bersama Kehidupan seminari memerlukan pengorbanan. Di saat-saat sulit, kita  belajar untuk saling mendukung dan menjaga keseimbangan antara kebutuhan mental dan fisik. Partisipasi dalam pengorbanan ini membentuk kedewasaan karakter dan rohani serta meletakkan landasan yang kuat bagi kemajuan sebagai hamba Tuhan.