Energi nuklir telah menjadi topik yang memicu perdebatan panjang. Banyak pihak yang menyoroti potensi besarnya sebagai sumber listrik yang bersih dan efisien, sementara yang lain mengkhawatirkan risiko radiasi dan dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkannya. Namun mari kita kesampingkan kelebihan dan kekurangan energi nuklir, dan mari kita pahami prinsip dasarnya.
Dasar Energi Nuklir
Energi nuklir adalah hasil fisi atom, suatu proses yang disebut fisi nuklir. Proses ini terjadi ketika atom, khususnya atom uranium, dibombardir dengan neutron. Akibatnya atom uranium menjadi tidak stabil dan terpecah menjadi dua inti yang lebih ringan. Selain menghasilkan energi panas, proses ini juga melepaskan tiga neutron bebas serta radiasi alfa, beta, dan gamma. Proses inilah yang menjadi dasar dari apa yang kita kenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit listrik tenaga nuklir ini memanfaatkan prinsip fisi nuklir sebagai mesin utamanya. Dalam reaktor nuklir, uranium disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadinya reaksi berantai fisi nuklir.
Neutron yang dihasilkan dari reaksi sebelumnya akan bertabrakan dengan atom uranium lainnya, sehingga menciptakan siklus reaksi fisi nuklir yang berkelanjutan.
Salah satu keunggulan utama pembangkit listrik tenaga nuklir adalah kemampuannya menghasilkan energi dalam jumlah besar. Proses fisi nuklir mengubah inti atom berat seperti uranium atau plutonium menjadi inti yang lebih kecil, sehingga melepaskan sejumlah besar energi dalam prosesnya.Â