Dengan perkembangan dunia sosial saat ini, kita sangat umum sekali menjumpai berbagai lomba inovasi yang diselenggarakan mulai tahap mahasiswa hingga umum. Lomba-lomba itu umumnya sangat menarik karena memberi sebuah tantangan bagi masyarakat untuk berkreativitas mengeluarkan ide-ide terbaik yang masing-masing orang miliki untuk ditandingkan satu sama lain. Di akhir lomba, biasanya pemenang yang terpilih seleksi para juri memperoleh hadiah yang memiliki nilai tidak sedikit.
Adanya kompetisi-kompetisi semacam ini sebenarnya sangat menarik. Namun terdapat satu pertanyaan yang menggugah: apakah pemenang yang telah mendapat verifikasi juri dan berhasil menyabet juara layak disebut sebagai "inovator"? Dan sebaliknya, apakah mereka yang belum lolos sebagai pemenang berarti telah gagal sepenuhnya?
Pada dasarnya, kompetisi inovasi adalah sebuah platform yang bagus untuk menampilkan ide kita dengan kebaruannya. Sensasi dari memenangkan sebuah kompetisi inovasi memang tidak bisa dipungkiri betapa membanggakannya dimana pengakuan atau validasi rasanya seperti pertanda pasti bahwa kita tengah berada di dalam jalur untuk menjadi inovator sejati. Tetapi, meskipun kompetisi ini adalah sebuah sarana yang luar biasa, adanya piala itu sendiri tidak menjamin tempat kita di jajaran inovasi.
Sebuah lomba inovasi pada dasarnya merayakan adanya ide-ide segar dari masyarakat akan suatu bidang atau industri, namun inovasi sejati sangat membutuhkan tindakan. Suatu konsep yang unggul adalah awalan yang baik, namun keajaiban sesungguhnya dapat terjadi ketika kita mengambil ide tersebut dan mengembangkannya menjadi sebuah solusi nyata. Dalam menuangkan ide ke dalam eksekusi, kita harus bersiap-siap untuk dicecar banyak pertanyaan. Bisakah kita membuat ide ke dalam prototipe? Apakah gagasan ini menyelesaikan masalah dunia nyata? Inilah langkah-langkah yang membedakan sebuah curah pendapat dengan terobosan baru.
Seorang inovator sejati adalah mereka yang mengambil sebuah ide dan mewujudkannya. Mereka tidak hanya melakukan brainstorming konsep namun juga mereka mengembangkan dan mengeksekusinya. Memenangkan kompetisi inovasi mungkin berarti menghadirkan konsep yang kuat, namun inovasi adalah masalah mewujudkannya menjadi kenyataan dan mampu mempertanggungjawabkannya dalam masyarakat. Ini menyiratkan bahwa pada akhirnya output dari inovasi adalah tentang dampak. Tidak semua ide baru diciptakan sama. Maka sebuah solusi yang benar-benar inovatif menjawab kebutuhan yang signifikan dan mendobrak status quo. Pertanyaan yang menjadi refleksi setiap peserta lomba adalah apakah perjalanan kompetisi kita ini berpotensi mengubah industri atau meningkatkan kehidupan masyarakat? Dampak ini akhirnya mendefinisikan sebuah inovasi lebih dari sekadar menjadi “berbeda”. Ini akhirnya membuka pandangan lebih jauh bahwa menang tidaknya kita dalam sebuah lomba bukanlah akhir segalanya. Pemenang bukanlah mereka yang pasti akan berlanjut ide-idenya, dan yang kalah bukanlah tanpa harapan.
Memenangkan pameran sains bagaimanapun tentunya tidak lantas menjadikan kita seorang ilmuwan. Demikian pula pemenang lomba inovasi tidak lantas menjadi inovator. Adanya perhelatan semacam ini menunjukkan keingintahuan dan potensi kita, namun pekerjaan sebenarnya – melakukan penelitian, membuat penemuan – adalah yang menanti untuk kemudian kita perjuangkan. Demikian pula, memenangkan kompetisi inovasi adalah awal yang menjanjikan, namun inovator sejati adalah orang yang tanpa henti mengejar visinya dan mewujudkannya demi perubahan dalam industrinya.
Pada akhirnya, jika kita mempunyai ide cemerlang, jangan biarkan kemenangan atau bahkan kekalahan kompetisi menentukan diri kita. Fokuslah pada pengembangan solusi yang anda tawarkan, ukur dampaknya, dan terus lakukan peninjauan serta perbaikan kembali. Perjalanan untuk menjadi inovator adalah tentang ketekunan, ketahanan, dan upaya kita tanpa henti untuk membuat perbedaan serta berdampak bagi masyarakat yang menjadi pasar kita.