Selama bertahun-tahun, pekerjaan impian seorang profesional muda umumnya digambarkan dengan kondisi kantor yang ramai dan adanya tangga jenjang karier kesuksesan yang diperebutkan oleh banyak orang di dalamnya.Â
Namun seiring dengan perkembangan teknologi, angin perubahan tatanan industri pun mulai bertiup, dan generasi yang lebih baru pun mulai mendefinisikan ulang konsep dari kesuksesan karier itu sendiri.Â
Perubahan tatanan yang terjadi pun bukan hanya meliputi semua sistem administratif sebuah perusahaan didigitalisasi saja, melainkan konsekuensinya bisa mencapai tahap dimana cara bekerja pun bisa sangat berubah dari sebelumnya.
Perkembangan teknologi akhirnya membuat salah satunya lahirnya cara hidup digital nomad: kehidupan individu yang tidak bergantung pada lokasi dan bekerja dari jarak jauh, menjelajahi dunia dengan laptop sebagai teman yang setia menemani.Â
Gaya hidup ini, yang dulu dianggap tidak konvensional, kini semakin menarik perhatian terutama bagi Generasi Z (Gen Z), generasi yang lahir antara tahun 1997 dan 2012.Â
Forbes (2023) melaporkan bahwa Gen Z sebagai generasi yang paling melek teknologi semakin menyukai gaya hidup ini dan telah dilaporkan bahwa 11% atau 17.3 juta dari pekerja di Amerika Serikat adalah para digital nomad.
Jenis-jenis pekerjaan digital nomad sendiri dikategorikan dalam pekerjaan-pekerjaan yang sebenarnya dapat dikerjakan di mana saja dengan modal laptop seperti desain, marketing, administrasi, asisten virtual, pengembangan software, pembuatan konten, konsultasi hingga media.Â
Dalam dunia kerja yang lebih terbuka pada perkembangan teknologi, pekerjaan-pekerjaan ini dapat dilaksanakan secara lebih fleksibel tanpa harus terikat jam kerja 9 to 5.
Terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap daya tarik digital nomad bagi Gen Z. Berbeda dengan para pendahulunya termasuk generasi milenial sekalipun, mereka adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi yang tertanam kuat dalam kehidupan mereka.Â