Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Lulusan S2 Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP industri kreatif untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Bagaimana Mengukur "Kreativitas" sebagai Aset Bisnis yang Menguntungkan?

12 Januari 2024   12:00 Diperbarui: 12 Januari 2024   19:34 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pekerjaan kreatif. Sumber: creativeblend.com.sa

Salah satu tuntutan dunia bisnis saat ini adalah bagaimana sebuah perusahaaan dituntut untuk semakin kreatif agar dapat semakin membedakan diri dari pesaingnya.

Beragam cara mungkin telah dilakukan seperti meng-hire konsultan marketing, mencoba membuat konten viral, hingga mendandani brand yang kita miliki dengan elemen-elemen visual yang menarik.

Tentu hal ini tidak salah karena memang untuk dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar, kita perlu tampil lebih mencolok. 

Meskipun begitu, di sisi lain seorang pengusaha tentunya akan berpikir bagaimana perencanaan marketingnya tidak overbudget, bagaimana ia mendapat hasil yang optimal dengan harga yang terbaik.

Di sini, kita perlu menyadari bahwa ada hal yang perlu diperhatikan ketika akan mengeksekusi sebuah kegiatan marketing yang terutama berbasis kreativitas.

Sebagai sebuah hal yang tidak berwujud (intangible), kreativitas merupakan hal yang lebih kompleks ketimbang aset tak berwujud lainnya seperti software komputer, lisensi, hak paten, copyright, hingga goodwill yang masih dapat dibukukan dalam laporan keuangan. Bentuk kreativitas itu tidak nyata tetapi uniknya outputnya dapat kita lihat seperti desain visual, konten-konten viral, hingga strategi marketing yang berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lain.

Dari aspek keuangan, dengan kondisi diatas tentunya mengukur kreativitas pada strategi pemasaran dalam konteks finansial murni dapat merupakan hal yang amat rumit, karena kreativitas sering kali berkaitan dengan konsep kualitatif yang tidak langsung dapat diterjemahkan ke dalam angka. Meskipun begitu, terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengestimasi dampak finansialnya.

Ilustrasi perencanaan pemasaran kreatif. Sumber: threegirlsmedia.com
Ilustrasi perencanaan pemasaran kreatif. Sumber: threegirlsmedia.com
1. Pengukuran dari Conversion Rate

Salah satu hal yang dapat menjadi jembatan antara orang marketing kreatif dan pebisnis adalah adanya conversion rate dari suatu promosi.

Campaign kreatif sering kali mengungguli campaign konvensional karena adanya kebaruan dan engagement lebih tinggi. Secara finansial, kita sendiri dapat melacak bagaimana strategi baru inimemengaruhi tingkat konversi (misalnya, prospek terhadap penjualan, kunjungan situs web hingga pembelian) dibandingkan dengan campaign sebelumnya.

Dalam hal ini, konversi yang lebih tinggi tentunya dapat berkorelasi langsung dengan peningkatan pendapatan. Ini dapat lebih mudah dilacak pada media sosial online yang telah menyediakan fitur pendataan akan conversion rate ini.

2. Memonitor Perkembangan Persepsi Brand

Hal yang mungkin beberapa orang terutama pebisnis pemula kurang sadari, suatu brand sendiri sebenarnya tidak hanya dapat dipandang sebagai rupa visual dalam bentuk logo, tagline, maupun grafis-grafis yang menunjang untuk sekedar berbeda dari pesaing lainnya.

Dalam ilmu branding, terdapat banyak sekali "jembatan" sebelum menuju aspek visual yang terlihat seperti adanya taktik-taktik perhitungan akan persepsi brand pada campaign kreatif.

Campaign kreatif sendiri dapat meningkatkan citra dan persepsi akan brand, sehingga menghasilkan harga premium, loyalitas pelanggan, dan peningkatan lifetime value dari pelanggan.

Dalam hal ini, adanya analisis akan sentimen brand, track record engagement media sosial, dan survei brand recall merupakan aspek yang dapat dipertimbangkan pebisnis untuk mengukur dampak dari kreativitas pada campaign. 

Ilustrasi pekerjaan kreatif. Sumber: creativeblend.com.sa
Ilustrasi pekerjaan kreatif. Sumber: creativeblend.com.sa

3. Perhitungan Seberapa Besar Cost Saving Perusahaan dari Pemilihan Campaign Kreatif

Pada umumnya, solusi kreatif yang sederhana kerapkali dapat menghemat biaya dalam upaya pemasaran. Misalnya, campaign media sosial kreatif yang memerlukan biaya produksi rendah mungkin akan lebih mengungguli campaign pemasangan iklan TV tradisional dengan biaya jauh lebih tinggi.

Membayar agensi kreatif yang membuat satu konten viral dengan biaya 10-15 juta sekaligus dengan pemasangan iklan onlinenya tentu akan jauh lebih murah ketimbang pembayaran agensi kreatif dengan biaya low budget 5 juta saja untuk pembuatan konten tetapi kita masih harus menghitung biaya per menit yang bisa mencapai lebih dari 30 juta.

Dari sini kita dapat melacak dan membandingkan pengeluaran dengan hasil campaign untuk mengidentifikasi efektivitas biaya. 

4. Bantuan dari Metriks Performa Karyawan

Beberapa perusahaan mungkin meng-hire tim marketing kreatif internal khusus yang dianggap menjadi solusi atas promosi kreatif. Kebijakan ini sebenarnya sangat baik, meskipun begitu perlu lebih dikembangkan dalam lingkup dukungan lingkungan sekitar tim ini untuk menciptakan penerimaan positif.

Pembentukan ingkungan pemasaran yang kreatif dan inovatif dapat meningkatkan semangat dan keterlibatan karyawan, sehingga menghasilkan produktivitas yang lebih baik dan potensi penjualan yang lebih tinggi.

Dalam hal ini, kita dapat menggunakan survei dan metrik internal yang dapat membantu menilai dampak ini.

Ilustrasi kegiatan agensi kreatif. Sumber: farrismarketing.com
Ilustrasi kegiatan agensi kreatif. Sumber: farrismarketing.com

5. Adanya Penghargaan atau Pengakuan dari Industri

Salah satu hal yang dapat dikejar perusahaan yang sekaligus dapat memberi dampak pada valuasi kreativitas adalah penghargaan dan pengakuan industri.

Memenangkan penghargaan atau menerima pengakuan industri atas kampanye pemasaran kreatif sendiri dapat meningkatkan reputasi brand dan tentunya akan menarik pelanggan baru. Penghargaan ini bertindak sebagai bukti sosial dan dapat diterjemahkan ke dalam peningkatan penjualan dan pangsa pasar.

Pada akhirnya, mengukur kreativitas pemasaran dari perspektif keuangan memerlukan pendekatan multi-perspektif yang menggabungkan metrik langsung dan tidak langsung dengan analisis kualitatif.

Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, kita sebagai pebisnis dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana upaya pemasaran kreatif dapat berkontribusi terhadap keuntungan finansial kita.

Kita perlu mengingat bahwa kreativitas sering kali menjadi katalisator kesuksesan, meskipun Return on Investment (ROI) yang tepat sulit ditentukan dalam jangka pendek.

Dengan menerapkan pendekatan inovatif dan kreatif, kita dapat memperoleh keunggulan kompetitif dan berpotensi membuka nilai finansial yang signifikan bagi bisnis kita.

Ilustrasi kegiatan agensi kreatif. Sumber: indeed.com
Ilustrasi kegiatan agensi kreatif. Sumber: indeed.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun