Sebagai seorang pemilik studio agensi yang sehari-hari banyak berkutat di depan layar kaca ponsel dan juga monitor, pertanyaan mengenai "bagaimana caramu menjaga kesehatan mata?" seakan menjadi sebuah pedang menusuk tepat di ulu hati saya.
Bagaimana tidak, aktivitas-aktivitas mulai dari pagi hingga bertemu dini hari adalah aktivitas yang tidak lepas dari layar kaca.Â
Mulai dari menanggapi pesan yang masuk tatkala bangun hingga menutup hari entah dengan menuangkan plan esok hari, melihat referensi yang dapat digunakan sebagai acuan desain maupun metode, atau bahkan mengerjakan tugas kuliah yang saya jalani sambil menjalankan bisnis.
Saya sendiri telah menjadi pemakai kacamata dalam rentang waktu sekitar lima belas tahun terhitung sejak SMP hingga saat ini. Sebagai orang yang mengalami peralihan dari era-era interaksi fisik menuju digital, zaman-zaman masa kecil adalah masa dimana saya sudah dikenalkan dengan layar monitor untuk dapat menonton film kartun maupun anime.Â
Celakanya, pada masa-masa itu, saya sendiri adalah seorang yang cukup bandel karena menyukai menonton TV dari jarak dekat kendati diperingatkan oleh orang tua. Â Tak heran akhirnya seiring waktu, efeknya mampu menambah minus di mata saya hingga saat ini.
Jika dibilang sudahkah saya menerapkan tips-tips yang berhubungan dengan menjaga kesehatan mata, ada banyak hal yang sudah saya jalani mulai dari mengonsumsi wortel, meminum vitamin A yang menjaga kesehatan mata, rileks dan memejamkan mata sejenak di tengah tumpukan kerjaan, hingga mencoba mengatur lighting di layar baik monitor komputer maupun handphone. Meskipun begitu, ada satu hal yang menjadi masalah bagi saya sebagai tipikal "anak bandel" : menjadi konsisten.
Tentunya tiap orang memiliki masalah tersendiri yang tidak sama dengan saya pribadi. Masalah konsistensi ini menjadi sebuah kendala bagi saya pribadi sebagai seorang yang mudah bosan untuk melakukan hal yang sama berulang-ulang setiap hari. Namun, saya menyadari sungguh bahwa kesehatan diri sendiri adalah sesuatu yang juga harus diprioritaskan.
Saya pribadi merasa beruntung dalam perjalanan waktu saya bisa menemukan rekan-rekan kantor sesama pengusaha start up yang membantu melatih saya untuk dapat lebih menata diri saya.Â