Untuk sebuah usaha kecil, bisa mendapatkan proyek dari perusahaan-perusahaan besar adalah sebuah kebanggan tersendiri. Namun biasanya untuk mendapat proyek dari perusahaan-perusahaan besar perlu melibatkan banyak pendekatan strategis yang mencakup jaringan, bagaimana kemampuan usaha kita ditunjukkan, dan kita harus bisa menunjukkan nilai proposisi dari usaha kita.Â
Ada banyak hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan pemula untuk dapat bisa menunjukkan kemampuannya. Berikut adalah beberapa hal yang biasanya menjadi checklist :
1. Riset dan Target Perusahaan yang jadi Sasaran
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah kita perlu mengidentifikasi perusahaan-perusahaan besar yang selaras dengan keahlian kita dan layanan atau produk yang kita tawarkan. Ada banyak hal dalam langkah ini yang bisa kita lakukan, mulai dari meneliti industri mereka, posisi pasar, perkembangan terkini, dan titik kesulitan yang tengah mereka hadapi saat ini untuk memahami kebutuhan mereka dengan lebih baik. Dengan mengetahui profil dan juga kebutuhan perusahaan tersebut, kita bisa lebih efektif untuk membuat skenario penargetan perusahaan tersebut.
2. Bentuk Kehadiran Online yang Kuat:
Salah satu hal yang cukup diperhatiakn oleh orang-orang di era digital ini adalah kehadiran secara online. Seringkali sebuah perusahaan akan mengecek dahulu kredibilitas kita secara online, untuk mengetahui apakah perusahaan kita ini adalah sebuah perusahaan "bodong" atau tidak. Kita dapat membantu mereka menemukan kita dengan membuat situs web atau portofolio profesional yang menampilkan karya, pengalaman, dan keterampilan usaha kita. Kita juga bisa mengoptimalkan penggunaan profil LinkedIn dengan ringkasan menarik dan rekomendasi dari klien atau rekan kolega kita. Merupakan nilai tambahan yang plus apabila pada jejak digital kita terdapat review maupun testimoni yang semakin menguatkan kredibilitas kita.
3. Bangun dan Perkuat Jaringan Kita:
Perusahaan-perusahaan besar umumnya banyak mengadakan atau menghadiri event yang membuka peluang pada masyarakat untuk lebih mengenal mereka. Di sini kita dapat menghadiri acara industri, konferensi, sampai seminar di mana kita dapat bertemu dengan para profesional maupun key person dari perusahaan besar. Kita dapat saling berkenalan hingga bertukar kartu nama sebagai sarana untuk selanjutnya mendekati dan menghubungi mereka. Di sini juga platform seperti LinkedIn amat direkomendasikan supaya kita dapat terhubung dengan karyawan dan pengambil keputusan di perusahaan-perusahaan ini. Data-data mengenai masalah proyek perusahaan yang kita sasar seringkali perlu kita validasi di sini.
4. Identifikasi Siapa Pengambil Keputusan dalam Perusahaan Tersebut:
Langkah ini adalah salah satu langkah yang cukup vital. Di sini kita perlu tahu siapa yang membuat keputusan tentang proyek dalam perusahaan besar yang kita sasar. Metode ini dapat melibatkan penelitian atas jabatan-jabatan para pemangku kepentingan dalam perusahaan. Kita dapat menghubungi para pengambil keputusan ini secara langsung dengan pesan yang dipersonalisasi yang menyoroti keahlian dan minat kita untuk bekerjasama dalam proyek perusahaan mereka. Ini menjadi hal yang masuk akal ketika kita telah mengidentifikasi masalah dan juga memvalidasinya dalam jaringan kita.
5. Kustomisasi Konten Promosi Kita:
Saat memasuki tahap pitching, kita tidak harus sampai terkesan bisa melakukan segala hal. Di sini kita bisa memberi pitch promosi menarik yang langsung berfokus pada kebutuhan dan tantangan spesifik dari perusahaan besar tersebut dengan basis data yang kita kumpulkan. Kita bisa menekankan bagaimana keahlian, produk, atau layanan kita dapat memberikan solusi dan nilai tambah bagi perusahaan tersebut. Adalah sangat penting untuk tidak bertele-tele dan langsung bisa straight to the point pada permasalahan proyek perusahaan.
6. Â Siapkan Studi Kasus dan Referensi-Referensi :
Untuk dapat semakin menyakinkan, adalah sebuah poin penting agar kita menyiapkan studi kasus atau kisah sukses dari proyek yang pernah kita tangani sebelumnya yang menunjukkan kemampuan kita untuk memberikan hasil. Kita dapat menawarkan referensi dari klien atau mitra yang puas untuk membangun kepercayaan dari perusahaan besar tersebut terhadap kemampuan kita. Hal ini menunjukkan bahwa kita telah berpengalaman menghadapi kasus serupa yang tengah dihadapi perusahaan besar tersebut.
7. Lakukan Pendekatan Kolaboratif:
Di tahap ini, kita dapat menyoroti kesediaan kita untuk dapat berkolaborasi dan beradaptasi dengan kebutuhan dan proses perusahaan besar tersebut. Tunjukkan bahwa kita pun memahami budaya perusahaan mereka dan dapat berintegrasi dengan lancar. Hal ini dapat mendorong daya minat perusahaan tersebut kepada kita.Â
8. Ajukan Proposal dan Presentasi:
Jika diminta, kita perlu mengirimkan proposal yang telah dipersiapkan dengan baik yang menguraikan pendekatan, penjadwalan, dan perkiraan biaya kita. Jika memungkinkan dan dapat di-follow up, kita dapat menjadwalkan presentasi untuk membahas proposal kita secara langsung atau melalui media video conference.Â
9. Cobalah untuk Menindaklanjuti:
Setelah kontak awal atau penyerahan proposal, kita juga perlu menindaklanjuti dengan sopan dan segera. Kita juga perlu menangani pertanyaan atau kekhawatiran apa pun yang bisa saja perusahaan-perusahaan tersebut miliki dan tunjukkan komitmen kita terhadap proyek tersebut. Apabila tahapan ini sukses, kita dapat mengadakan persetujuan untuk memulai kontrak kerjasama proyek.
10. Pertahankan Kegigihan:
Tentunya kita perlu menyadari bahwa mendapatkan proyek dengan perusahaan besar bisa menjadi proses yang panjang. Di titik ini kita pun harus siap untuk tidak berkecil hati jika upaya kita menghadapi penolakan pada awalnya. Jangan lupa juga untuk mengevaluasi apa saja kemungkinan maupun fakta yang terjadi atas penolakan tersebut untuk dapat menjadi perbaikan kita ke depannya.Â
11. Bangunlah Rekam Jejak:
Jika kita baru bekerjasama dengan perusahaan besar, pertimbangkanlah untuk mengambil proyek yang lebih berskala kecil untuk membangun rekam jejak dan mendapatkan kepercayaan mereka secara bertahap. Oleh karenanya bagaimana kita menimbang kemampuan kita serta pola kerja kita amat diperlukan sebelum berjalannya proyek.
12. Kepatuhan pada Peraturan:
Pastikan di titik ini kita telah mengetahui dan mematuhi peraturan khusus industri dan persyaratan kepatuhan yang mungkin relevan dengan proyek kita. Hal ini bisa meningkatkan kredibilitas kita di mata perusahaan-perusahaan besar.Â
Konklusi :
Pada akhirnya kita perlu mengingat kembali bahwa membangun hubungan dan kredibilitas pastilah membutuhkan waktu. Di titik ini kita perlu terus bersabar, gigih, dan mudah beradaptasi dalam pendekatan kita. Membangun reputasi dalam bentuk dedikasi yang berkualitas terhadap pekerjaan  dan dapat diandalkan sangat penting ketika mencari proyek dari perusahaan besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H