Sebagai seorang yang cukup menggemari dunia game bergenre balapan sejak kecil, adanya film "Gran Turismo" beberapa waktu lalu membuat saya cukup antusias. Permainan yang mendasarkan cerita film tentang simulasi virtual tersebut adalah salah satu yang sering saya mainkan sewaktu boomingnya era PlayStation 1. Saya pun mengajak adik perempuan saya yang kebetulan juga menggemari dunia permainan balapan untuk menonton film tersebut.
Film yang menceritakan tentang perjalanan Jann Mardenborough yang berubah hidupnya dari seorang pemain simulator game menjadi pembalap profesional itu memberi sebuah kesan mendalam bagi saya pribadi.Â
Meskipun terdapat ketidaksesuaian alur cerita dengan kenyataan sesungguhnya dari banyak review terhadap film tersebut, saya pribadi tetap mengapresiasi baik film tersebut.Â
Terlepas dari kontroversinya, bagi saya film tersebut sangat pas untuk menggambarkan bagaimana teknologi telah mampu mengintegrasikan pengalaman dunia fisik offline yang kita jalani dengan dunia online atau digital dalam satu kesatuan pada simulasi virtual.
Dalam dunia marketing, bagaimana pengalaman digital disatukan dengan fisik ini disebut dengan istilah "phygital" (fisik dan digital). Gran Turismo sendiri juga sempat menjadi "hot topic" dalam Indonesia Marketing Forum 2023 yang saya hadiri di Surabaya beberapa waktu lalu sebagai contoh bahwa ke depan dunia akan lebih banyak lagi mengadopsi integrasi semacam itu secara luas.Â
Seorang pelanggan berhak merasakan pengalaman yang sama atau saling berkesinambungan saat ia mengkonsumsi sebuah brand dalam dunia online sebagaimana ia juga merasakan di dunia offline, dan juga sebaliknya.
Secara teknologi sendiri, simulator seperti yang ada di Gran Turismo adalah sebuah teknologi yang tidak bisa dikatakan sepenuhnya baru karena ia telah muncul semenjak tahun 1970an. Meskipun begitu, di era kemunculannya, penggunaannya lebih banyak digunakan untuk tujuan medis, simulasi penerbangan, desain industri otomotif, dan pelatihan militer.Â
Dalam perkembangannya, teknologi ini terbagi menjadi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) dengan ciri khasnya masing-masing. Teknologi ini seiring waktu mulai merambah kepada pasar komersil melalui adanya video game dan pada perkembangannya masuk juga pada dunia marketing.