Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Lulusan S2 Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP industri kreatif untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

"Sensasi Ajaib" Keripik Pisang Camilan Callista dari Kediri yang Bikin Nagih

8 September 2023   07:30 Diperbarui: 8 September 2023   07:35 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keripik Pisang Camilan Callista ukuran toples. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Mendengar nama "Keripik Pisang" biasanya pikiran kita akan beralih ke sebentuk kepingan suwiran besar pisang yang disajikan di dalam toples saat hari raya atau momen-momen dimana berkumpul bersama. Terkadang karena ukuran suwirannya yang cukup besar dan rasa gulanya yang kadang terlalu hambar, kadang sangat manis, maka setelah dua tiga kali kita memakannya akan terasa cukup "enek". Meskipun begitu, makanan ini tetap menjadi salah satu pilihan utama pada momen-momen tersebut.

Saat saya berkesempatan ke Kediri untuk menjadi pemateri sebuah seminar, saya menemukan satu keripik pisang yang cukup memberi pengalaman menakjubkan saat mencobanya. Keripik Pisang itu adalah Camillan Callista. Keripik ini adalah produk UMKM dari ibu Tri Juliastuti, pemilik "Camilan Callista" yang akrab dipanggil Ibu Yuli. Usaha keripik yang telah berjalan sejak 2016 ini menurut saya cukup serius untuk menggarap produknya.

Berbeda dengan keripik pisang pada umumnya yang memotong pisang menjadi potongan besar saat disuwir, keripik pisang dari Camilan Callista dipotong dengan bentuk ala kepingan koin. Selain itu, potongan dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki ketebalan yang tipis sehingga tidak memerlukan usaha yang lebih saat mengunyahnya. Di samping itu, ibu Yuli, sang pemilik Camilan Callista, dengan cerdik juga mengatur kualitas agar rasa yang dimunculkan secara dominan adalah rasa manis dari buah pisang langsung ketimbang mengandalkan gula yang terlalu banyak.

Dalam membuat keripiknya, ibu Yuli juga tidak sembarang memilih buah pisang. Pisang yang dipilih berasal dari jenis Pisang Nangka. Beliau sendiri juga sangat mahir menentukan mana buah yang terbaik mana yang tidak demi mendapat rasa yang maksimal. Seluruh olahan keripik pisang tersebut disajikan dalam 3 ukuran kemasan, yakni 150gr, 250gr dan juga 500gr. Selain itu tersedia juga keripik toples mini 200gr.

Ibu Yuli sang pemilik Camilan Callista. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Ibu Yuli sang pemilik Camilan Callista. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Saat mencicipinya sendiri, saya merasa bahwa keripik pisang ini cukup menggoda dan memiliki "sensasi ajaib"nya. Kombinasi tekstur tipisnya yang nyaman di lidah dipadu dengan rasa alami yang muncul membuat saya seakan terhipnotis untuk mencoba lagi. Tanpa sadar tangan saya sudah menggapai kembali beberapa keping keripik yang ada di dalam bungkusnya. Saat saya mencobakan ke teman-teman saya yang hobi kuliner, mereka merasakan sensasi yang sama dan melakukan hal yang serupa. Sebuah pengalaman kecil namun membawa kesan yang dalam hanya karena sebungkus keripik pisang.

Bagi yang penasaran dengan "sensasi ajaib" keripik pisang Camilan Callista, anda dapat menemuinya di kediaman ibu Yuli langsung yang ia sulap menjadi rumah produksi Callista di Kelurahan Gg. Bujel, Mojoroto, Kediri, atau apabila anda longgar di akhir pekan anda dapat menemui beliau di Car Free Day Dhoho di sekitar area Hotel Grand Surya. Selain itu, Camilan Callista juga hadir di outlet Pusat Oleh-Oleh Bu Rudy dan juga outlet Surabaya Patata di kota Surabaya.

Keripik Pisang Callista di outlet Bu Rudy. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Keripik Pisang Callista di outlet Bu Rudy. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun