Mengibas-ngibas udara di depan wajah
Tak ada satu pun pecah kotoran beterbangan
Itukah kosong?
Penanda bunyi tak lagi bising setelah riuh reda
Tak ada lagi laki perempuan berlarian
Warung di pojok itu pun sudah kembali ramai
Gelas-gelas beradu
Bibir-bibir basah menyeruput
Menunggu malaikat menghampiri di sebuah kursi kayu
Debu-debu masih beterbangan
Tak mau reda setelah tapak-tapak kaki pergi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!