Mohon tunggu...
Gregorius Agung Wicaksana
Gregorius Agung Wicaksana Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Semangat Kedaerahan untuk Nasionalisme

27 Mei 2010   09:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:55 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lomba Paduan Suara Mahasiswa (PSM) tahun 2009 yang diselenggarakan di Aula Barat ITB Bandung (bekerja sama dengan ITB dan Universitas Katolik Parahyangan) yang dibuka oleh Bapak Dirjen Pendidikan Tinggi ini resmi ditutup pada tanggal 21 November 2009.  Setelah melewati berbagai tahapan lomba dengan persaingan yang sangat ketat, akhirnya Universitas Padjajaran membuktikan sebagai yang terbaik, Juara Umum. Diikuti oleh Universitas Indonesia (UI) di tempat kedua dan  Institut Pertanian Bogor (IPB) di posisi ketiga.

Paduan suara mahasiswa merupakan sebuah wadah untuk menyalurkan dan mengembangkan bakat mahasiswa dan juga merupakan sarana yang mempengaruhi cara berpikir, cara merasa, cara bersikap, dan berinteraksi dengan sesama. Pada Lomba Paduan Suara Mahasiswa Tingkat Nasional 2009 kemarin, terdaftar 59 universitas dari seluruh Indonesia pada babak penyisihan. Seluruh grup yang telah mendaftar di babak penyisihan (59 grup) mengirimkan rekaman suara dalam format CD/DVD yang berisi 1 lagu daerah dari wilayah Indonesia yang dibawakan menggunakan alat musik ataupun secara akustik. Lagu daerah tersebut menjadi syarat wajib unutk mengikuti perlombaan ini.

Lagu daerah yang dikirimkan ke panitia untuk mengikuti lomba paduan suara tersebut merupakan media yang tepat untuk menggali, mengapresiasi, dan menjaga ketahanan kebudayaan tradisional Indonesia, khususnya lagu daerah secara tidak tradisional (preserving traditional culture untraditionally). Para peserta yang mengikuti perlombaan tersebut mempersembahkan lagu-lagu daerah dari seluruh pelosok Nusantara. Hal ini menjadi cara yang cukup unik dalam melestarikan dan menyebarluaskan lagu-lagu daerah. Perlombaan ini digelar sebagai bagian dari upaya melestarikan lagu-lagu daerah yang saat ini sudah sangat jarang dilantunkan.

Tetapi kemudian timbul suatu pandangan tentang lagu daerah, yaitu lagu daerahdijadikan sebagai ajang untuk menonjolkan asal daerah masing-masing. Sifat arogansi kedaerahan ini menimbulkan pengaruh yang kurang baik untuk ketahanan nasionalisme Indonesia. Apabila lagu daerah dilestarikan seharusnya begitu juga dengan lagu kebangsaan Indonesia harus dilestarikan dan dijaga. Seperti pada tahun 2009 kemarin, DPR lupa menyanyikan lagu INDONESIA RAYA pada saat akan dilangsungkan sumpah Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia di gedung Paripurna DPR. Apabila rasa kebangsaan itu pudar dan sifat kedaerahan yang ditonjolkan maka dapat diprediksi Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak akan dapat bertahan lama. Akan terjadi keretakan di dalamnya yang membuat bangsa Indonesia terpecah-belah. Seperti di pelajaran Sejarah yang dulu pernah kita dapat saat di bangku SD. Pada masa perjuangan Pangeran Diponegoro, rakyat Indonesia berusaha melawan penjajah tetapi tanpa ada inisiatif untuk bersatu dan bekerjasama dengan pemimpin dari daerah yang lain. Mereka berjuang atas dasar rasa cinta untuk melindungi daerah asal masing-masing. Hasilnya, banyak dari mereka yang dengan mudahnya dikalahkan oleh para penjajah.

Alangkah baiknya apabila semangat kedaerahan itu justru dijadikan sebagai landasan untuk mencintai negeri yang memiliki beraneka ragam suku bangsa dan etnis ini. Sehingga perbedaan karena adanya multikultural justru tidak dijadikan sebagai alat pemecah bangsa tetapi justru menjadi alat pemersatu bangsa.

Tahun ini Paduan Suara Mahasiswa (PSM-ITB) kembali mengadakan festival paduan suara. Tidak hanya untuk lingkup nasional tetapi juga digelar untuk taraf internasional. Festival paduan suara internasional yang diadakan oleh PSM ITB ini adalah yang pertama kali. Festival Paduan Suara XXII ITB 2010 akan diselenggarakan di Kampus ITB pada 24-29 Juli 2010 dan setelahnya, The 1st ITB International Choir Competition 2010 akan diselenggarakan pada 29 Juli –1 Agustus 2010. Melalui lomba paduan suara yang diikuti oleh berbagai kontingen dari berbagai daerah ini seharusnya bisa menjadi metode yang tepat agar masyarakat Indonesia menjadi lebih peduli dengan jati diri bangsa. Selain ikut melestarikan kesenian daerah masing-masing juga memperkuat rasa nasionalisme antar peserta. Kesempatan ini sangat bagus dan menjadi momen yang tepat untuk menunjukan betapa beragamnya kesenian di Indonesia, khususnya lagu daerah atau lagu tradisional di mata mancanegara. Untuk itu dalam kesempatan kali ini mari kita tunjukkan bahwa bangsa Indonesia sangat mengamalkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dicengkeram kuat di kaki Burung Garuda.

reference: kelembagaan.dikti.go.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun