Mohon tunggu...
Gregoria Estri
Gregoria Estri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional di UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Resesi 2023: Gen Z Perlu Siapkan Ini!

9 Oktober 2022   16:18 Diperbarui: 9 Oktober 2022   16:21 2414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memberi peringatan akan adanya ancaman resesi global. Pernyataan itu didukung oleh Bank Dunia yang juga memberi peringatan bahwa pergerakan ekonomi global akan menuju resesi pada tahun 2023 jika bank sentral di seluruh dunia secara bersamaan menaikan suku bunga sebagai tanggapan dari inflasi.

Secara umum resesi adalah kondisi perekonomian yang memburuk, terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif dan bertambahnya pengangguran, yang terjadi selama dua kartal berturut-turut.

Bertambahnya pengangguran salah satunya dapat disebabkan oleh kehilangan pekerjaan. Tentu saja, hal itu tidak ingin dialami oleh generasi manapun. Namun, jika dilihat dari umur masuk kerja saat ini, Generasi Z lah yang akan merasakan dampak dari kehilangan pekerjaan akibat dampak dari resesi.

Generasi Z adalah generasi yang lahir pada tahun 1995-2010. Pada tahun 2022, usia tertua generasi Z adalah 27 tahun dan usia termuda adalah 12 tahun. Generasi Z merupakan generasi yang baru saja masuk di dunia kerja dan baru saja menemukan kondisi keuangan dan pekerjaan yang stabil. Tentunya, jika terjadi resesi pada tahun 2023, itu akan memberikan dampak besar bagi generasi Z.

Walaupun begitu, generasi Z tak perlu khawatir sebab berikut hal-hal yang dapat dilakukan oleh generasi Z dalam menghadapi resesi:

Pertama, generasi Z dapat memperluas sumber pendapatan. Hal ini dapat dilakukan bagi generasi Z yang baru saja akan mencari pekerjaan maupun bagi yang sudah memiliki pekerjaan tetap. Pendapatan dapat bersumber dari manapun dan kapanpun. Pertimbangkan sumber pendapatan lain sehingga jika sumber pendapatan utama terganggu, generasi Z masih memiliki cadangan pendapatan.

Kedua, generasi Z dapat membuat skala prioritas dan anggaran bagi kebutuhan pokok. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak biaya pokok yang harus dikeluarkan setiap waktunya. Manfaat lainnya adalah generasi Z dapat mulai meninggalkan gaya hidup dan belanja konsumtif.

Ketiga, generasi Z perlu mengamankan dana cadangan atau darurat. Dari seluruh pendapatan yang dihasilkan ada baiknya juga disisihkan sebagai dana cadangan setelah digunakan untuk kebutuhan pokok. Hal ini bertujuan sebagai dana pegangan jika saja pendapatan dari pekerjaan utama terganggu sehingga segala kebutuhan dapat tetap terpenuhi hingga mendapatkan pekerjaan yang baru.

Keempat, generasi Z harus memperluas jaringan sosialnya. Hal ini tidak hanya berbicara mengenai siapa yang dapat memberikan pinjaman tanpa bunga jika saja pekerjaan utama mengalami kendala, namun juga tentang jaringan pekerjaan. Ketika mengalami kondisi krisis seperti kehilangan pekerjaan, penting bagi generasi Z untuk mendapatkan informasi mengenai pekerjaan baru dari orang-orang yang dikenal. Tentu saja, hal tersebut akan lebih mudah dilakukan jika relasi yang generasi Z miliki ada dimana-mana dan dari sektor apapun.

Terakhir, generasi Z harus tetap memperhatikan kondisi kesehatan mental dan emosialnya. Kehilangan pekerjaan merupakan hal yang menyedihkan bagi siapapun, tak dapat dipungkiri bahwa kondisi kesehatan dan mental bisa saja terganggu. Jika sudah begitu, kondisi kesehatan dan mental yang baik dan stabil tentu akan membawa dampak yang baik dalam mencari pekerjaan baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun