Mohon tunggu...
Gregorius Agung
Gregorius Agung Mohon Tunggu... Editor. Writer. Penulis di PT Elex Media Komputindo. -

Editor, Penulis Buku, dan Booktivist. Family first, Entrepreneur 2nd. Visit thinkjubilee.com. Trainer untuk perusahaan seperti Antara News, Kelompok Kompas Gramedia, dan lain sebagainya. Kontak di gregorius_ap@hotmail.com. Follow Twitter @gregorivvs

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Belanja itu adalah Perpaduan Maraton dan Ngantuk

8 April 2018   20:57 Diperbarui: 8 April 2018   21:03 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau istri atau pacar Anda hobi shopping (belanja), bisa jadi Anda sedang menikahi atlet marathon. Bukan atlet sungguhan, tapi sekadar atlet marathon 'terselubung'. Yang saya maksud adalah belanja di mall, dan bukan beli baju, high-heels, atau bedak di online shopping. Coba baca artikel dari Stylecaster.com. Di artikel itu, menurut penelitian yang dilakukan di Inggris, wanita rata-rata menempuh 180 miles setahun saat berbelanja. Ini angka akumulatif yang nilainya sama dengan 289 kilometer. Setara 7 kali marathon, kata artikel itu. Atau kalau Anda di Yogyakarta, maka sama dengan jarak Yogya - Semarang pulang pergi. Itu pun masih sisa 29 kilometer lagi.

Maka pria atau suami yang menemani pasangannya jalan-jalan pasti akan ngos-ngosan. Sesak di jantung dan paru-paru, sesak pula di kantong. Intinya, belanja di bikin capek. Kalau sudah capek, maka ngantuk pun menyerang. Coba perhatikan. Saat si istri mencoba sepatu dan gaun, si suami menguap terus menerus. Kalau sudah capek, maka pasti akan ngantuk.

Nah, di Dubai rasa capek karena belanja ini juga dijadikan ladang bisnis. Di salah satu sudut Dubai Mall, pusat pertokoan terbesar di dunia, ada kapsul-kapsul yang diberi nama Sleep Pod. Bentuknya seperti kasur futuristik yang kita tonton di film Passengers-nya Jennifer Lawrence. Siapapun yang merasa capek berbelanja, bisa tidur sejenak di alat itu. 

Bagaimana dengan barang belanjaannya? Jangan khawatir. Ada kompartemen di bawah Sleep Pod untuk menaruh tas kresek belanjaan kita. Selanjutnya, bayar 40 AED (mata uang Dubai), atau setara Rp144.000, untuk tidur sejam. Mahal memang, tapi Dubai memang apa-apa mahal. Sleep Pod itu punya beragam fasilitas. Misalnya, colokan untuk charger smartphone sehingga begitu bangun, Anda sudah bisa koneksi internet lagi. 

Derajat kemiringan kasur juga bisa diatur. Ingin rebahan total seperti orang tidur bisa, ingin setengah duduk pun oke. Pilih saja, yang penting bisa tidur nyenyak. Sebab kalau tidak nyenyak, maka rugi Rp144.000. Kalau ingin tidak silau, maka tirai plastik yang ada di Sleep Pod itu bisa ditarik sehingga praktis, Anda seperti kepompong jika dilihat dari luar.

Cobalah nikmati tidur di mall kalau Anda kebetulan sedang berada di Dubai Mall .... Siapa tahu, rasanya seperti tidur di pesawat luar angkasa.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun