Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untukmu Pahlawan Tak Dikenal

10 November 2024   12:16 Diperbarui: 10 November 2024   12:17 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika pertempuran telah mereda
Medan kembali sunyi
Tiada bunyi senjata
Sepi.

Terdengar seruan komandan
Mundur...!
Tinggalkan arena perjuangan
Atur lagi strategi bertempur.

Tinggallah engkau sendirian
Terpisah jiwa dari badan
Membisu
Membeku.

Luka menganga di sekujur tubuh
Darah mengalir membasahi jasadmu
Menembus tanah
Yang menopang tubuh nan kaku.

Pahlawanku
Tak pernah namamu
Disebut khusus oleh setiap insan
Kau hanyalah Pahlawan tak bernisan.

Pahlawan tak dikenal
Di hari pahlawan ini
Pada Tuhan kupanjatkan doa
Tenanglah di alammu nan abadi.

Merdeka atau mati, pertempuran 10 November 1945 (dok foto: uici.ac.id)
Merdeka atau mati, pertempuran 10 November 1945 (dok foto: uici.ac.id)

***

Kota Karang Kupang, 10 Nov 2024.

Puisi ini dipersembahkan khusus
untuk pahlawan tak dikenal
bagi Pahlawan tak bernisan.

Selamat hari Pahlawan
10 November 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun