Nangka dan Cempedak memang serupa tapi tak sama. Keduanya memiliki genus yang sama, yaitu Artocarpus. Hanya saja, beda spesies.
Nangka dikenal dengan nama Artocarpus heterophyllus, sedangkan scientific name untuk cempedak adalah Artocarpus integer.Â
Tampilan fisik kedua tanaman ini pun seringkali sulit dibedakan, mana nangka dan mana cempedak.Â
Batang, daun, kulit buah, daging buah, dan bijinya sulit dibedakan bagi yang memang jarang mengamatinya dengan baik. Mungkin beberapa petani juga kurang mampu membedakannya.
Sekilas tentang asal nangka dan cempedak
Nangka atau Artocarpus heterophyllus adalah buah tropis yang diduga berasal dari India. Dari sana kemudian menyebar ke berbagai negara, termasuk ke seluruh wilayah Nusantara.
Tanaman nangka tumbuh secara optimal pada 0-800 m dpl dengan curah hujan rata-rata antara 1.500 hingga 2.500 mm/tahun. Nangka merupakan tanaman berkayu, berukuran sedang dengan tinggi mencapai 20 meter, bahkan ada yang sampai 30 meter.
Sementara tanaman Cempedak atau Artocarpus integer adalah buah asli Asia Tenggara. Banyak tersebar di Myanmar, Thailand, dan Malaysia.
Cempedak juga merupakan tanaman asli Indonesia. Tanaman asli Cempedak asal Nusantara juga tersebar di beberapa daerah. Diantaranya di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Ukuran tinggi tanaman Cempedak hampir sama saja dengan Nangka. Bahkan Cempedak koleksi Taman Ragunan di Jakarta Selatan bisa mencapai tinggi hingga 25 meter dengan diameter batangnya mencapai 60 cm.Â