Ikan lele (Clarias sp), sebenarnya masuk kategori ikan karnivora. Artinya, makanan utamanya adalah daging atau produk hewani.
Sementara ikan lainnya seperti Nila (Oreochromis sp.) adalah jenis herbivora yang mana sumber pakan utamanya adalah tumbuh-tumbuhan.
Meskipun demikian, ikan lele termasuk yang bisa mengkonsumsi berbagai jenis pakan yang diberikan, baik pelet daari toko pakan, maupun sumber pakan dari sekitar.
Lele memang jenis ikan yang ganas. Bisa kanibal dengan sesama lele apabila lapar. Tidak jarang pula, yang super selalu merebut pakan yang diberikan.
Tidaklah mengherankan, jika di dalam kolam itu ada yang super dan sedang. Bahkan terlihat beberapa ekor yang tetap berukuran kecil.Â
Padahal ikan yang dilepas dalam kolam itu  biasanya 'satu leting' alias berasal dari bibit yang  sama umur.
Seringkali pakan berupa pelet dari toko stoknya habis. Sementara, ikan lele semakin agresif karena kurang makan.Â
Akibatnya, beberapa ekor ikan kecil bisa jadi 'tumbal' karena kalah berkelahi.
Sebenarnya ada pakan alternatif yang bisa diberikan pada ikan lele, baik sebagai pakan sementara karena peletnya habis maupun diberikan sebagai selingan antara pelet dan pakan alternatif.
Beberapa pakan alternatif yang dapat diberikan pada ikan lele adalah sebagai berikut:
- Buat pelet sendiri
- Pakan dari bekicot
- Fermentasi ampasa tahu
- Dedak
- Daun singkong
- Daun pepaya
- Plankton dari pupuk organik
- Magot