Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

May Day, Pengorbanan Marsinah dan Kesejahteraan Kaum Buruh

1 Mei 2024   22:31 Diperbarui: 1 Mei 2024   22:32 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bonus demografi, tantangan tenaga kerja produktif tak mampu diserap dalam dunia kerja (dok foto: jenius.id)

Setiap tanggal 1 Mei diperingati sebagai hari buruh internasional. Lebih dikenal dengan sebutan May Day, terutama di Amerika Serikat dan Kanada.

Di beberapa negara masih disebut  dengan nama worker day dan labour day. Di Indonesia, May Day disebut sebagai hari buruh. 

Sekilas tentang May Day

May Day bermula dari perjuangan para buruh untuk mendapatkan hak-hak mereka. Perjuangan tanpa lelah untuk memperoleh keadilan dan kesejahteraan.

Tahun 1886, berlangsung demonstrasi besar-besaran dari kaum buruh di Amerika Serikat. 

Ratusan ribu buruh unjuk rasa, menuntut penurunan jam kerja yang sangat berlebihan.

Kala itu, para pekerja dipaksa untuk bekerja selama 12-20 jam per hari.

Tak hanya di Amerika. Di Australia dam Eropa pun terjadi demonstrasi besar-besaran. Menuntut pengurangan jam kerja yang berlebihan.

Tanggal 1 Mei ditetapkan sebagai hari buruh internasional untuk mengenang peristiwa Haymarket Affair.

Haymarket Affair terjadi pada 1 Mei 1886. Demosntrasi besar-besaran itu berubah menjado rusuh yang menimbulkan banyak korban.

Konferensi sosialis internasional di Paris Perancis pada tanggal 1 Mei 1918 kemudian menetapkan peristiwa itu sebagai hari buruh internasional atau May Day. 

Marsinah, simbol perjuangan buruh Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun