El Nino yang biasa disebut sebagai anak laki-laki itu akhirnya pergi. Namun seorang anak perempuan bernama La Nina malahan datang bertandang.
Baik El Nino maupun La Nina, tak membuat dunia lebih baik. Bahkan sejumlah masalah pun muncul gegara kedatangan si anak lelaki El Nino dan anak perempuan La Nina secara bergantian.Â
El Nino datang membawa sejumlah masalah. Kekeringan panjang. Hujan ogah turun, petani gagal panen karena kesulitan air. Ia lalu pergi meninggalkan sejumlah problematika.
Giliran La Nina bertandang. Setali tiga uang, La Nina datang diiringi badai dan hujan yang berlebihan.
Banjir di mana-mana, pemukiman terendam banjir karena air hujan tak mampu diserap oleh bumi. Sementara saluran-saluran got mampat. Dan tanah pun rawan longsor. Bencana akibat El Nino, dilanjutkan oleh La Nina.Â
Nama La Nina berasal dari Bahasa Spanyol yang berarti "anak perempuan". Istilah ini digunakan dalam konteks cuaca dan iklim untuk menggambarkan fenomena iklim yang terjadi di Samudra Pasifik bagian timur.
La Nina adalah kebalikan dari El Nino, di mana kedua fenomena ini merupakan bagian dari siklus iklim alami yang terjadi di wilayah Samudra Pasifik.Â
La Nina terjadi ketika suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik timur lebih dingin dari biasanya, sementara suhu di wilayah Samudra Pasifik barat cenderung lebih hangat dari rata-rata.Â
Sejak kapan nama La Nina mulai dikenal di seluruh dunia?
Nama La Nina mulai dikenal di seluruh dunia pada awal abad ke-20 ketika para ilmuwan mulai mempelajari dan mengamati fenomena iklim yang terjadi di Samudra Pasifik.Â
Meskipun istilah El Nino sudah dikenal sejak abad ke-19, istilah La Nina baru mulai digunakan secara luas pada pertengahan abad ke-20.Â
Sejak saat itu, studi dan pemahaman tentang kedua fenomena ini terus berkembang. Dan pengetahuan tentang La Nina telah menjadi penting dalam meramalkan pola cuaca global dan memahami dampaknya di berbagai wilayah di seluruh dunia.Â