Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Debat Bukan untuk Cari Juara Tetapi Mengedukasi Warga Negara

11 Januari 2024   12:58 Diperbarui: 11 Januari 2024   13:24 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Debat cawapres (dok foto: Khabar24-bisnis.com)

Debat presiden dan capres yang diseting oleh KPU adalah bagian dari metode kampanye. Tujuannya adalah untuk menginformasikan dan memperdalam visi, misi dan program kerja  para calon.

Tak hanya itu. Sejatinya, debat capres dan cawapres yang direncakan digelar selama 5 kali adalah untuk mengedukasi warga negara.

Karena itu, debat para capres dan cawapres itu bukan untuk mencari juara debat. Namun untuk memberi pendidikan politik bagi warga negara.

Warga negara bisa menyaksikan sendiri, bagaimana calon pemimpinnya menyampaikan visi, misi, dan program kerjanya secara baik dan jelas.

warga juga dapat mempelajari cara calon pemimpinnya menjawab dan menyanggah pertanyaan dengan bijaksana. Tidak berputar-putar dan emosional.

Debat ketiga para capres yang berkontestasi dalam Pilpres 2024 telah berakhir. Secara umum, ketiganya tampil dengan persiapan matang, termasuk mengumpulkan data dasar.

Debat cawapres (dok foto: Khabar24-bisnis.com)
Debat cawapres (dok foto: Khabar24-bisnis.com)

Sekalipun sudah usai, Debat capres Anies Baswedan, Prabowo dan Ganjar yang dilakukan di Istora Senayan dan disiarkan secara langsung pada Minggu, 7 Januari 2024 masih menyisakan pembahasan di kalangan publik.

Seperti debat 1 (capres) dan debat 2 (cawapres), debat 3 (capres) pun menimbulkan debat 'diperluas', baik oleh para pakar, pengamat, maupun pendukung.

Debat 2 dan 3  paling banyak menimbulkan pro kontra. Perdebatan pun bergeser dari debat capres dan cawapres ke debat publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun