Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Panik Tapi Tetap Waspada Hadapi Pneumonia Mycoplasma

9 Desember 2023   10:21 Diperbarui: 9 Desember 2023   14:27 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mycoplasma penumoniae, bakteri penyebab pnuemonia pada manusia (dok foto: Shutterstock via kompas.com)

Saat ini ada 6 kasus Mycoplasma pneumoniae yang ada di Indonesia. Lima pasien menjalani perawatan di Rumah Sakit Medistra, dan 1 pasien Jakarta Woman & Children's Clinic  (JWCC).

Demikian disampaikan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)Kemenkes  RI, Maxi Rein Rondonuwu dalam konpers daring yang  diberitakan oleh kompas.com pad hari Kamis ( 7 Desember 2023) lalu.

Namun dijelaskan pula oleh sang Dirjen bahwa semua pasien yang dirawat dinyatakan telah sembuh, baik yang menjalankan proses rawat inap maupun rawat jalan. 

Beberapa hari belakangan ini, Indonesia mulai diramaikan oleh penyakit bernama Pneumonia,  selain pemberitaan mengenai tren naiknya Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya.

Secara kebetulan juga, ada kenaikan persentase orang menggunakan masker. Hari Kamis (7 Desember 2024), penulis berangkat dari Kupang ke Bandar Lampung  dengan salah satu maskapai penerbangan.

Pesawat transit di Surabaya, dan naiklah satu rombongan sekitar 10 orang.  Di atas pesawat, salah satu ibu (sepertinya ketua rombongan) pun membagi-bagikan masker kepada anggota timnya yang belum mengenakan masker. 

Lalu di bandara Internasional Soekarno-Hatta, penulis juga melihat penggunaan masker sedikit meningkat dibandingkan dengan bulan lalu ketika penulis berangkat dari Bandar Lampung ke Kupang dan transit di Soekarno-Hatta Air port. 

Terlihat, sebagian besar warga tanggap dengan isu penyakit yang sementara berkembang di Indonesia. Sepertinya pengalaman pemakaian masker saat pandemi Covid-19, mengingatkan orang untuk waspada,  terutama saat berada di ruang publik. 

Gejala Pneumonia mycoplasma

Merujuk pada alodokter.com,  Pneumonia mycoplasma adalah  bukan merupakan jenis bakteri baru. Bakteri ini sebenarnya berupa kuman yang paling sering menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan, jauh sebelum munculnya virus COVID-19 yang mewabah di dunia, termasuk di Indonesia.

Pneumonia mycoplasma merupakan bakteri yang menimbulkan radang paru-paru atau pneumonia. Pada umumnya, menyebabkan gejala infeksi yang ringan tetapi dapat juga menimbulkan pneumonia berat dan perlu opname di rumah sakit.

di dunia medis, Pneumonia mycoplasma disebut sebagai walking pneumoniae.  Penyebutan demikian karena penyakit ini menyebabkan gejala yang ringan saja, dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyebar luas. Di samping itu, tidak semua orang yang telah tertular mengalami gejala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun