Seketika berkelabat seekor kucing. Sarang burung disamperin.Â
"Wah, ada makanan lezat untukku", batin si meong sambil mendekat.
Hap..hap..kriuk..kriuk...meoongggg.....!dalam sekejap, ludes sudah dua pipit lemah yang terjatuh bersama sarangnya.
Induk pipit mencicit pilu. Menangis lebih keras lagi dan terbang menjauh.
Pergi meninggalkan kenangan pahit di rumah mereka. Mengucapkan selamat tinggal pada pohon yang selama ini memberi kenyamanan dan keamanan.Â
sebab, pohon yang memberi tumpangan tak mau memberi garansi. Sudah tak mampu lagi memberi perlindungan dan  kedamaian.Â
Ah, Agustus kerontang. Kedatanganmu kali ini benar-benar membawa kesedihan.Â
Pipit kehilangan anak-anak. Pohon meranggas tak berdaya. Manusia menahan panas dan haus.
Namun insan beriman tetap bertawakal. Memohon rahmat keselamatan. Â
Mengucap syukur atas kesehatan, juga rezeki. Untuk nafas kehidupan yang masih boleh dialami.
Berkat-Mu, ya Tuhan, tetap kami pinta. Sudikah berbelas kasihan untuk mengabulkan permintaan setiap insan yang memohon pada-Mu.Â