Setelah bagian kepala tikar dibentuk, maka mulailah masuk pada badan tikar. Biasanya anak-anak gadis belajar dari bagaimana menganyam bagian badan tikar. Sebab lebih mudah.Â
Bagian ekor tikar pun lebih sulit. Sebab pada bagian ini akan dibentuk model menarik dan mengakhiri anyaman. Â
Jika sudah selesai, maka tinggal membersihkan sisa-sisa sambungan anyaman. Anak-anak bisa membantu ibu untuk membersihkannya.Â
Kaum ibu biasanya menganyam tikar dimalam hari, sebelum tidur. Apalagi saat bulan bersinar. Mereka akan duduk di Lopo dan menganysm. Bahkan ada yang karena keasyikan, bisa menganyam hingga larut malam.Â
Kapan Tikar Digunakan?
Tikar digunakan untuk beberapa kepentingsn. Yang pertama, saat ada tamu. Menggelar tikar merupakan cara tuan rumah menghormati tamunya. Sekalipun di atas dipan atau bale-bale, tuan rumah akan membentangkan tikar terlebih dahulu baru mempersilakan tamunya duduk.Â
Kedua, waktu tidur. Tikar untuk tidur biasanya digulung saat pemiliknya bangun tidur. Baru akan digelar waktu hendak beristirahat.Â
Tikar untuk tidur tidak digunakan untuk kepentingan lain. Biasanya digulung dan disimlan di atas papan yang ada di lopo untuk kaum pria. Dan milik wanita di dalam rumah.Â
Selain bermanfaat untuk alas tempat duduk tamu dan alas tempatt tidur, tikar juga dimanfaatkan untuk tujuan lain. Untuk acara adat dan alas menyimpan pakaian sementara saat diangkat dari jemuran.Â
Nahe Semakin Langka
Saat ini, nahe semakin langka. Semua fungsi nahe sudah digsntikan dengan sarana lain. Setiap rumah sudah punya kursi untuk tempat dudik.Â
Alas tempat tidur pun sudah diganti dengan slrei karena tempat tidur menggunakan spons meskipun sponsnya tipis.