Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Terima Kasih Gramedia, Pernah Menjadi Tempat Nongkrongku Semasa Kuliah

25 Mei 2023   17:09 Diperbarui: 25 Mei 2023   17:19 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernah membaca buku di Gramedia sambil duduk (dok foto: iprice.co.id)

Kala Buku, Kala Gramedia.  Siapa yang pernah berkunjung ke toko Gramedia pastinya akan mendengar kata-kata ini. Apalagi di era 1990-an hingga tahun 2000 sebelum dunia digital dan online merajalela seperti sekarang.

Barangkali saya cukup bercerita saja tentang bagaimana peran Gramedia bookstore bagi kebanyakan pelajar dan mahasiswa di jaman itu. Terus-terang, saya baru mengenal toko buku ini ketika mengawali kuliah di Bogor, tahun 1993. Barangkali banyak pembaca yang saat itu belum lahir, atau masih bayi ya.

Gramedia, benar-benar menjadi tempat nongkrong kami yang menyenangkan. Bisa numpang membaca buku-buku favorit hingga tamat. Caranya, hari ini baca satu atau dua bab kemudian dilanjutkan besok harinya saat pulang kuliah. Hitung-hitung cuci mata sambil membaca buku gratis. Buku-buku keluaran baru. 

Selain novel, buku-buku yang sering saya dan teman-teman baca adalah terkait dengan pertanian, biografi pemimpin, politik dan ilmu pengetahuan terbaru. Termasuk melihat ensiklopedia yang ada. Hitung-hitung sekalian mengerjakan PR. 

Dari itu, saya merasa paling tidak ada tiga hal khusus yang menjadi ciri khas Gramedia bookstore, memanjakan pengunjung dan menyediakan buku yang lengkap dan bervariasi. Juga karyawannya sabar dan ramah-ramah. 

Salah satu strategi menjual buku ala Gramedia lewat bursa buku menjelang masuk sekolah (dok foto: bogor.tribunnews.com/Mohamad Afkar Sarvika)
Salah satu strategi menjual buku ala Gramedia lewat bursa buku menjelang masuk sekolah (dok foto: bogor.tribunnews.com/Mohamad Afkar Sarvika)

Memanjakan Pengunjung

Kesan pertama saat berkunjung ke toko ini adalah seperti memanjakan para pengunjungnya. Sekalipun banyak pengunjung, tidak ada kesan ramai dan grasa-grusu. Adem suasananya. Musik terdengan stereo, lebih banyak instrumennya. Sesekali diselingi dengan promosi buku atau event yang dilaksanakan oleh Gramedia untuk periode tertentu. 

Saya masih ingat, ada beberapa kursi disediakan untuk duduk. Biasanya dimanfaatkan oleh pengunjung untuk membaca doang. Tetapi kursi yang terbatas itu jarang ada yang kosong. Yang lainnya membaca sambil berdiri atau jongkok, terserah kenyamanan dan tidak mengganggu pengunjung lainnya.  

Saya dan beberapa teman menjadikan Gramedia sebagai tempat perpustakaan kala itu. Menumpang baca saja. Apalagi novel atau buku-buku ilmu pengetahuan yang memang harganya mahal bagi kami, mahasiswa kategori berkekurangan waktu itu. 

Perihal numpang membaca buku favorit. Pernah sekali saya dan teman pulang dari kuliah, lalu mampir untuk sekedar 'ngadem' sambil melanjutkan novel kesukaan yang belum selesai. 

Setelah menitipkan tas di tempat penitipan, bergegaslah kami menuju ke bagian novel. Barangkali penjaganya sudah menandai muka kami, pengunjung yang tidak pernah membeli buku alias numpang baca doang.  

Kebetulan pengunjung agak sepi waktu itu. Dan kemungkinan juga penjaga toko menandai muka kami. Dengan tersenyum ia menyapa kami, "Mau lanjut membaca ya?". Dan teman saya yang paling berani pun menjawab, "Ia mbak. Numpang baca ya...". Dan kami pun tetap dipersilakan membaca tanpa harus membeli. 

Kadang-kadang kami juga membeli buku sih, kalau kami rasa bukunya bagus tetap murah untuk ukuran kantong kami. Bagaimana mau membeli buku di Gramedia? Foto kopi diktat kuliah saja sering kewalahan.

Kala buku, kala Gramedia (dok foto: iprice.co.id)
Kala buku, kala Gramedia (dok foto: iprice.co.id)

Lengkap dan Bervariasi Bukunya

Buku-buku yang ada di Gramedia itu lengkap. Mulai dari buku pelajaran untuk pelajar tingkat SD, SMP hingga SMA. Juga aneka kamus dan ensiklopedia. Buku-buku ilmu pertanian, ekonomi, pendidikan, pengembangan diri, politik, novel, komik, komputer, dan jenis lainnya tersedia di sini. 

Apabila ragu dan tidak menemukan buku yang dicari maka pengunjung bisa mencarinya di komputer yang disediakan di sekitar. Jika tidak, boleh bertanya kepada penjaga untuk mengeceknya, apakah buku yang dimaksud tersedia atau tidak. 

Selain buku-buku cetak, ada juga koran dan majalah. Tak lupa, alat tulis menulis, buku agenda dan alat kebutuhan kantor lain yang disediakan di Gramedia. Tetapi biasanya dipisahkan pada bagian tertentu.

Bagian yang paling menarik dan sering dikerumuni orang adalah bagian buku yang dijual dengan harga miring. Biasanya dengan diskon yang sangat besar dengan alasan cuci gudang atau bulan promosi. Buku-buku ini disimpan berjejer di beberapa meja yang ditata secara berdampingan.

Karyawannya Sabar dan Ramah

Satu lagi, karyawan di Gramedia itu sabar dan ramah. Dengan senyuman khasnya, mereka akan melayani berbagai pertanyaan dari pengunjung. Semua tetap dilayani, baik yang berniat untuk membeli maupun hanya sekedar bertanya untuk mendapatkan informasi bukunya.

Kesabaran karyawan terlihat ketika pengunjung meninggalkan buku dalam kondisi yang kurang tertata maka dalam sekejap mereka pasti merapikannya kembali. Semua karyawan sepertinya telah terlatih dan mengetahui penempatan buku yang ada di Gramedia. 

Karyawan Gramedia Bookstore, sabar dan ramah (dok foto: informasigaji.com)
Karyawan Gramedia Bookstore, sabar dan ramah (dok foto: informasigaji.com)

Ah, ingat buku selalu ingat Gramedia. Kala Buku, Kala Gramedia. Semoga tetap bertahan dengan mengubah strategi mengikuti perkembangan zaman, meniningkatkan pemasaran via digitalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun