Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Integrasi Nutrisi, Sanitasi, dan Ekonomi Rumah Tangga ala Hartini

4 Mei 2023   09:02 Diperbarui: 5 Mei 2023   12:38 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hartini memanfaatkan lahan di belakang rumah yang tak seberapa untuk bertanam sayuran tujuan dimakan dan dijual (Dokumentasi pribadi)

Hartini bukanlah siapa-siapa. Ia hanya seorang ibu rumah tangga yang hidup di desa. Tepatnya di Dusun Bukit Jambi, Kampung Gunung Katun, Kecamatan Baradatu, Way Kanan, Lampung.

Statusnya sebagai IRT tak menghalanginya dalam menjalani sejumlah aktivitas untuk menopang kehidupan keluarganya. Siapa sangka ia mampu menjalankan kegiatan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi keluarga sekaligus menunjang ekonomi rumah tangga. 

Tak hanya itu, konsep rumah dibangun dengan mengintegrasikan kesehatan lingkungan. Jadilah ada integrasi nutrisi, sanitasi, dan ekonomi dalam menjalankan kehidupan keluarganya. Sederhana tetapi dapat memberi inspirasi untuk tetangga dan orang yang bertamu di rumahnya.

Hidup di desa tak hanya mengandalkan kerja keras. Istilahnya, membanting tulang seharian untuk menafkahi keluarga. Bukan itu tetapi bekerja secara cerdas. Dapat mengatur waktu untuk menjalankan aktivitas sehari-hari secara terencana dan mendapatkan hasil yang optimum.

Kegiatan seabrek-abrek, dengan hasil yang sangat minim sering kali membuat orang merasa hampir putus asa. Apalagi mereka yang bekerja secara serabutan.

Hartini (kiri) menjadi tempat belajar membuat aneka handycraft dari sisa kain (Dokumentasi pribadi)
Hartini (kiri) menjadi tempat belajar membuat aneka handycraft dari sisa kain (Dokumentasi pribadi)

Punya sebidang tanah, satu dua ekor ternak. Ditambah dengan bekerja paruhan alias menjadi buruh pada orang lain untuk mendapatkan upah harian. Itu semua tidaklah mencukupi. Gali lubang, tutup lubang. Utang di warung kampung.

Kondisi di atas, seringkali ditemukan di kampung-kampung. Dalam diskusi dengan beberapa bapak dan ibu, hal ini memang sering dilakukan. Pinjaman juga tidak lebih banyak digunakan untuk memenuhi keperluan mendesak.

Namun bukan berarti semua orang melakukan hal demikian. Ada yang memilih untuk melakukan pekerjaan harian dengan cerdas. Merencanakan, memilih dan memilah jenis pekerjaan seperti apa yang bisa dilakoninya.

Ibu Hartini termasuk wanita yang bekerja secara smart. Ia hanyalah seorang ibu rumah tangga dengan sederetan kegiatan bermanfaat. Mulai dari berkebun di ladang dan bertanam sayuran atau memelihara ikan di rumah. Namun bisa dikerjakan dengan baik, karena mampu mengatur waktu dengan baik pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun