Menu yang bervariasi dan lebih bergizi tentunya membutuhkan bahan-bahan baku yang baik pula. Daging sapi tetelan misalnya, tak akan seenak dan seberkualitas daging has. Dan tentunya, harga pun sangat berbeda antara beli daging sapi tetelan dengan memberi daging has yang dibungkus dengan rapi pula.Â
 Kedua, distribusi yang tidak lancar
Pasokan pangan ke setiap daerah yang ada di Indonesia seringkali tidak lancar. Utamanya distribusi ke kota dengan tingkat kebutuhan yang besar. Akibatnya, seringkali barang menjadi langka. Di saat langka tersebut, harga mendadak naik. Belum lagi ada pihak yang ikut bermain dalam menciptakan kelangkaan barang tersebut.
Ketiga, naiknya harga daging impor
Harga daging impor, selalu saja naik setiap tahun. Kenaikan harga ini, menyebabkan penyesuaian harga di Indonesia. Selain itu, mahalnya daging sapi di luar negeri juga mengurangi jumlah pembelian. Karenanya, produk daging sapi tetaplah kurang di Indonesia.
Keempat, ketidakpastian stok daging dalam negeri
Populasi ternak ruminansia di Indonesia, terutama sapi sebenarnya cukup banyak. Namun belum mampu meneuhi kebutuhan daging di dalam negeri. Demikian menurut Yudi Guntara Noor selaku Ketua Komite Tetap Kadin yang dirilis oleh kompas.com.Â
Namun populasi ternak yang banyak belum tentu mampu menyediakan daging yang banyak pula. Sebab ternak tersebut tidak pasti kapan akan dipotong dan dagingnya didistribusi. Â Dengan demikian, stok daging sapi lokal selalu tidak pasti meskipun memeliki populasi ternak yang cukup banyak.Â
Apa yang Dilakukan Jika Harga Naik?
Bagi orang yang berduit, kenaikan harga barang tak mengusik kenyamanannya dalam berbelanja. Namun tidaklah demikian bagi kelompok yang hidup dengan ekonomi pas-pasan. Mereka harus berpikir strategis untuk mengatasi persoalan kenaikan harga ini. Mengurangi, atau mengganti produk.
Sayangnya, ketika ingin menggantikan produk daging sapi dengan bahan lainnya, ternyata pangan yang diincar pun ikut-ikutan naik. Jadinya, mengurangi apa yang sudah direncanakan. Jika awalnya makan daging berkualitas setiap hari, maka dapatlah dikurangi menjadi 3-4 kali saja. Kurangi makan rendang, dendeng dan aneka makanan lain yang menggunakan daging berkualitas.
Apapun itu strateginya, yang penting kualitas puasanya tetap dijaga hingga tiba hari kememangan itu. Selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga puasanya paripurna.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI