Sebagian besar dari peserta juga memiliki ketrampilan mencari emas secara tradisional dan beternak. Para ibu, banyak yang trampil dalam mengelola kios, memasak dan membuat kerajinan tangan.Â
Selain itu, para bapak dan para ibu pandai mengaji, sebab setiap minggu mereka melakukan pengajian rutin dan yasinan dari rumha ke rumah.Â
Modal Sumberdaya Alam
Potensi sumberdaya alam yang dimiliki, cukup beragam. Ada lahan pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk bertanam karet, kopi, lada dan sawit. Juga untuk bertanam singkong, jagung dan tanaman umur pendek lainnya.Â
Warga setempat juga memiliki aset berupa ternak. Di antaranya sapi, kambing dan unggas. Hanya sapi dan kambing yang biasa dipelihara untuk dijual. Sementara ayam kampung dan bebek dipelihara untuk dikonsumsi sendiri.
Modal Fisik
Beberapa aset fisik yang diberhasil diinventarisir diantaranya rumah pribadi dan fasilitas publik. Diantaranya jalan raya dan fasilitas publik seperti Masjid, TPA, Pos pelayanan kesehatan, TPU dan gedung SD.Â
Bangunan-bangunan fisik yang ada masih digunakan, meskipun sebagian sudah mengalami kerusakan. Dari daftar potensi aset fisik dan seberapa besar tingkat kerusakannya, maka tahap berikutnya adalah merencanakan renovasi atau perbaikan-perbaikan. Tidak membangun sarana baru.
Financial Capital
Modal keuangan merupakan sumber-sumber keuangan yang dapat digunakan masyarakat dalam mencapai tujuan hidupnya. Sumber keuangan dimaksud, berupa milik sendiri seperti tabungan atau berasal dari sumber lain.
Beberapa peserta memiliki tabungan di bank. Sebagian besar menabung dalam bentuk arisan. Mereka menjalankan arisan bersama dalam kelompok pengajian.Â
Sumber keuangan masyarakat yang dirasakan membantu mereka adalah dari pedagang pengumpul seperti penimbang karet dan kopi.
Seseorang boleh meminjam uang terlebih dahulu dengan menjaminkan hasil kebunnya. Praktik ini dianggap membantu, namun di lain pihak membuat petani tidak mampu menentukan harga jual hasil pertanian mereka.Â