Bagi kami orang kampung, pertanyaan tentang "Siapa yang harus membangun kampung kita" merupakan pertanyaan yang perlu dijawab. Tak sekedar ditanggapi dengan kata. Tetapi perlu dijawab dengan bukti.Â
Tentu saja semua akan menjawab, "Kita, orang-orang yang tinggal di kampung ini". Namun dalam praktiknya, terlihat sukar untuk direalisasikan. Terutama pembangunan yang berkaitan dengan kepentingan umum. Perawatan bangunan seringkali menjadi persoalan ketika diserah-terimakan untuk dikelola sendiri oleh komunitas.
Membangun dengan Apa yang Kita Punya
Salah satu komunitas yang punya semangat membangun diri, adalah masyarakat dusun Semoga Jaya, Kampung (desa) Gunung Katun. Secara administratif, dusun ini termasuk dalam kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Awal bulan Maret 2023 ini, warga Semoga Jaya berkumpul untuk menggali dan menggagas program bermanfaat apa yang bisa dilakukan.
Tujuannya satu, royongan membangun dusun secara bersama-sama, dengan memanfaatkan potensi yang mereka miliki. Bertindak selaku fasilitator, adalah para staff Community Development PT BWKM.Â
Selama 4 hari (8 jam), mereka berhasil menggali potensi apa yang dimiliki, yang diuraikan dalam bentuk pentagon assets.
Diawali dari Sumberdaya Manusia (SDM) dan Sumberdaya Alam (SDA). Lalu berlanjut pada modal fisik, finansial dan modal sosial yang ada di dusun mereka.
Sumberdaya Manusia
Modal yang dibedah pertama kali adalah Sumberdaya Manusia (SDM). Para peserta musyawarah dengan antusias, mengungkapkan dua hingga tiga ketrampilan yang dimiliki.Â
Dalam sekejap, terkumpullah daftar ketrampilan yang dimiliki penduduk setempat. Sesuai dengan mayoritas pekerjaan mereka sebagai petani, maka ketrampilan yang paling banyak dimiliki adalah menyadap karet. Juga memiliki kecepatan dalam memutil kopi dan lada.Â