Rorak, merupakan lubang berupa parit buntu yang sengaja dibuat di sekitar kebun kita. Tujuannya untuk menangkap dan menampung air hujan. Lalu dibiarkan meresap masuk ke dalam tanah. Teknik seperti ini, dikenal sebagai salah satu metode mekanik dalam kegiatan konservasi lahan dan air.
Pakar ilmu-ilmu tanah dari IPB, Prof Sitanala Arsyad menyatakan konservasi bisa dalam dalam arti luas dan arti yang lebih sempit. Secara luas diartikan sebagai penempatan bidang tanah dengan penggunaan yang tepat dan disesuaikan dengan kemampuan tanah.Â
Pemanfaatan ini berjalan mengikuti syarat-syarat yang ditentukan sehingga tidak merusak tanah. Dalam arti sempit, konservasi dipahami sebagai usaha untuk mencegah kerusakan dan memperbaiki tanah akibat erosi.Â
Dari pengertian ini, kita dapat memahami bahwa prinsip konservasi air di kebun, merupakan upaya untuk menangkap dan mengatur air hujan. Lalu aliran air akan bergerak secara perlahan masuk ke dalam tanah.Â
Di sisi lain, jebakan-jebakan air dalam bentuk rorak, juga dapat mengurangi run off atau aliran permukaan ketika turun hujan. Erosi permukaan tanah dapat dikurangi dengan pembuatan rorak di kebun kita.
3 Metode Konservasi Air dan Lahan
Pada dasarnya, terdapat tiga metode konservasi air dan lahan. Uraian tentang metode ini dapat dibaca lebih jauh di berbagai literatur. Salah satunya, bisa mengakses rimbakita.com untuk mendapatkan informasi tentang metode ini. Ketiga metode tersebut adalah metode vegetatif, metode mekanik dan metode kimia.Â
Metode Kimia
Metode kimia masih sulit digunakan oleh petani. Sebab utamanya adalah mahal dan memerlukan teknik yang lebih komplit.Â
Salah satu cara ini adalah memberi perlakuan soil conditioner untuk memperbaiki struktur tanah. Cara ini masih terbatas penggunaannya, oleh perusahaan besar yang memiliki modal besar juga.
Metode Vegetatif
Teknik vegetatif dilakukan dengan menggunakan tanaman pada permukaan, seperti tanaman cover crop. Tujuannya agar air hujan tidak langsung mengenai tanah.Â
Kehadiran tanaman cover crop mengurangi jumlah dan laju air hujan di permukaan tanah. Dengan demikian, pengikisan permukaan tanah menjadi berkurang.Â