Entah sudah kali keberapa aku harus melakoni perjalanan rutin ini. Aku tak ingat lagi, sebab tak pernah kucatat.Â
Yang kuingat hanyalah senyum ceria isteri dan anak-anak, manakala mereka menjemput kedatanganku.
Pun rasa sedih ketika mengiringi kepergianku tanpa kata. Dengan seenyuman yang terkesan dipaksakan.
Kalau diingat-ingat, perasaan kami seperti permen nano-nano. Ada rasa manis, asam, juga asin. Bercampur-baur.Â
Hari ini, 6 Maret 2023. Pukul 03.15 Wita saya dibangunkan oleh isteri. Tanpa bermaksud untuk menyaingi siswa kelas XII dari 2 sekolah yang sedang melakukan uji coba masuk sekolah 05.30 Wita.
 Juga bukan untuk menandingi ASN P dan K NTT yang mulai masuk kerja pukul 05.30 wita pula. Masuk untuk menari bersama, doa bersama dan bersih-bersih sampah, dipimpin langsung oleh kadisnya.
Ini adalah kebiasaan rutin ketika akan bepergian. Sekalipun boarding pukul 06.00 wita, bangunnya tetap pagi. check and recheck barang penting apa yang harus dibawa.
Pagi ini, harus bangun satu Jam lebih awal. Mendampingi isteri membuat sarapan. Sekalian bekal untuk dimakan siang di perjalanan.Â
Sementara kedua buah hati kami masih pulas tidurnya. Kupandangi wajah mereka. Tertidur penuh damai. Tanpa beban.