Bukan bermaksud promosi, tetapi sekedar berbagi. Terkait dengan perjuangan seorang anak muda yang berhenti bekerja kantoran, lalu merintis usaha kafe dari rumahnya. Hingga tahun ke-4, kafe Nuwo Kupi tak pernah sepi pengunjung, baik pelanggan lama maupun pendatang baru.
Produk berkualitas dibarengi pelayanan yang menyenangkan, selalu membuat para penikmat untuk kembali dan kembali. Menikmati secangkir kopi, dalam bentuk dingin atau panas, plus beberapa toping. Dan sang entrepreuner muda akan berkeliling dari satu meja ke meja lainnya, menyapa dan mengobrol dengan akrab namun tetap sopan.
Seringkali ia menawarkan produk baru untuk dicicipi pengunjung, sekaligus meminta pendapat mengenai produk baru yang disediakan. Dan dengan senang hari, jebolan farmasi ini akan mencatat dan memperbaiki rasa dan sajian, sesuai dengan anjuran para penikmat kopinya.
Namanya Yanggi Achmad, berusia 32 tahun. Namun di usianya yang muda itu, ia memilih untuk berhenti bekerja dari salah satu rumah sakit yang ada di Way Kanan.
Awal mulanya, Yanggi merintis usaha kafenya di tahun 2019. Saat itu, ia masih bekerja pula di luar. Namun memutuskan untuk full usaha di kafe Nuwo Kupi. Semua ditangani sendiri. Kadang-kadang, dibantu oleh sang isteri dan ibunda.
Dengan penuh semangat dan kreatif, Yanggi berhasil menyulap teras rumahnya menjadi kafe bernama Nuwo Kupi. Ia belajar secara mandiri, menjadi barista dari media online dan diskusi dengan sahabat-sahabat yang paham tentang dunia kopi. Tak hanya dengan para penikmat. Tetapi berusaha berdiskusi dengan para coffee roaster, green buyer, hingga petani.
Sebagai perintis yang harus dikerjakan sendiri, Yanggi tak hanya berdiri di balik mesin espresso dan penggunaan apron. Tetapi meracik dengan teliti dan memperhatikan anjuran pelanggan sehingga memberikan kepuasan tersendiri bagi para pengunjung kafenya.
Yanggi juga harus belajar tentang berbagai jenis kopi yang ada sehingga berperan juga sebagai pemberi informasi manakala ditanyakan oleh para penikmat. Tentang perbedaan kopi Gayo dan Kintamani atau Kerinci versus Mandailing. Ia juga harus memahami, bagaimana perbedaan kopi Arabika dengan Robusta atau Liberika. Menjadi sentral informasi.