Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

WFH atau WFO, Lakoni Saja dengan Penuh Tanggung Jawab

17 Januari 2023   10:13 Diperbarui: 18 Januari 2023   19:59 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih kurang dua tahun pandemi di Indonesia, mengacak-acak sistem kerja dan gaya belajar di Indonesia. Istilah Work From Home (WfH) dan Work From Office (WfO) menjadi begitu populer.

Bekerja, bukan hanya dilakukan oleh karyawan atau orang yang bekerja pada instansi atau perusahaan tertentu lalu mendapatkan kompensasi berupa gaji atau upah. Tetapi dilakukan juga oleh para owner atau pemilik perusahaan. 

Mereka, para owner pun banyak yang kantornya terpisah dari rumah. Dengan demikian, WFO atau WFH berlaku bagi pemilik dan karyawan.

Di masa pandemi Covid-19, kita patut bersyukur sebab PHK tidak terlalu brutal dilaksanakan. 

Pandemi Covid-19, tidak membawa kiamat dalam dunia kerja. Pemberi kerja dan penerima kerja tetap mempertahankan kesepakatan kerja, sekalipun harus mengubah pola kerja, kadang bekerja dari rumah, kadang harus pergi dan bekerja di kantor.

Saat terjadi perubahan tempat kerja, banyak yang memang tidak siap. Para pekerja level supervisor ke atas masih dapat melakukan pekerjaannya dari rumah. Mengandalkan online meeting atau mengirimkan hasil pekerjaan via email kepada bawahan, atasan, atau kepada kolega dan owner.

Sementara para pekerja yang memang tak bisa bekerja secara online, diberhentikan sementara atau tetap diberikan sejumlah pekerjaan di kantor. Contohnya, security datang dan memastikan keamanan kantor, cleaning service datang beberapa kali seminggu untuk membersihkan kantor.

Saya pribadi, tak mempersoalkan apakah itu WFO atau WFH. Yang paling penting, adalah menjalankan semua aktivitas dengan penuh tanggung jawab. Tentu saja, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan Bekerja dari Rumah (WFH)

Menurunnya biaya operasional

Bekerja di rumah tentu saja mengurangi biaya operasional kantor. Pemakaian listrik, internet kantor, konsumsi dan ATK berkurang, bahkan nihil. 

Tak hanya itu, pengeluaran personal untuk transportasi pun berkurang. Biaya untuk membeli BBM atau bepergian dengan transportasi publik, menjadi menurun pula.

Fleksibel dengan tempat dan waktu

Apabila tempat di kantor itu standar, bahkan sempit maka di rumah kita bisa bekerja dimana saja. Tak perlu duduk terpaku pada satu tempat, tetapi bisa berpindah ke beranda, ruang keluarga, atau taman. Bahkan dapat dikerjakan di taman publik sambil menikmati pemandangan, yang penting, ada tempat yang nyaman bagi yang melakukannya.

Ruang kerja di kantor sempit dibandingkan dengan ruangan ketika bekerja dari rumah (dok foto: qerja.com)
Ruang kerja di kantor sempit dibandingkan dengan ruangan ketika bekerja dari rumah (dok foto: qerja.com)

Bekerja dari rumah, juga lebih fleksibel dengan waktu. Tak perlu harus tergesa-gesa untuk datang ke kantor, takut terlambat dan terjebak pada kemacetan lalu lintas. 

Cukup mengatur waktu, hari ini akan menyelesaikan pekerjaan yang mana. Kalau pun ada online meeting, tinggal duduk menghadap laptop sambil menyiapkan apa saja yang perlu disampaikan saat meeting.

Bisa lebih produktif dan berkualitas

Ada pekerjaan yang dapat diselesaikan lebih awal dari tenggat waktu yang telah ditentukan. Sebab dapat mengatur waktu kerja dengan baik. 

Pekerjaan yang sudah selesai sebelum deadline, mendapatkan kesempatan untuk diperiksa dan dikoreksi lagi sebelum dikirim kepada atasan, kolega atau pemilik usaha. Dengan demikian, kesalahan yang ada dapat diperbaiki lagi.

Gangguan lingkungan kerja berkurang

Di kantor, kita bertemu dengan berbagai orang yang berbeda. Beberapa orang, memiliki sifat mengganggu dan dirasa sebagai toxic. Akibatnya, pekerjaan menjadi tidak produktif karena ada teman yang suka kepo sama urusan pekerjaan atau pribadi rekan kerja.

Sementara, apabila kita bekerja dari rumah maka gangguan-gangguan ini pun dapat diminimalisir karena tidak ada interaksi langsung dengan teman yang toxic tadi. Pekerjaan menjadi lebih cepat dengan tetap berkualitas.

Dekat dengan keluarga

Bekerja dari rumah, dapat mendekatkan kita pada keluarga. Hubungan antar anggota keluarga menjadi lebih berkualitas. Apalagi bagi orang tua yang masih memiliki anak-anak kecil. Tak perlu menitipkan anak pada tetangga, pembantu, atau mencari pengasuh.

Kekurangan Bekerja dari Rumah

Setiap kelebihan, tentunya diikuti pula dengan kelemahan. Adapun beberapa kekurangan dari bekerja dari rumah diantaranya:

Sulit melakukan monitoring

Pekerjaan yang dilakukan di rumah, sulit untuk dimonitor. Para supervisor, hanya dapat memberikan petunjuk melalui media online, atau memberikan instruksi melalui email. 

Bagi yang terbiasa bekerja di bawah pengawasan yang minim, tetapi akan melakukan pekerjaannya dengan baik. Sementara, karyawan yang biasa memerlukan pengawasan yang ketat saat bekerja, kesulitan memenuhi target kerja yang telah ditetapkan.

Miskomunikasi

Komunikasi jarak jauh, sering kali menimbulkan miskomunikasi. Instruksi atasan, disalah tanggapi oleh bawahan sehingga hasil pekerjaan tak sesuai dengan ekspektasi. Belum lagi kendala komunikasi yang terputus seperti kehilangan signal atau matinya listrik.

Motivasi kerja menurun

Suasana bekerja di kantor, harus diakui lebih dinamis daripada kerja di rumah. Sementara di rumah, hampir tidak ada interaksi dengan rekan kerja. Pengawasan yang minim, menimbulkan sikap santai dan tidak terlalu antusias untuk bekerja dari rumah.

Banyak gangguan kerja

Bekerja dari rumah, juga banyak gangguan. Terutama datang dari keluarga sendiri, tamu yang berkunjung ke rumah, atau aktivitas lingkungan yang memerlukan kehadiran kita.

Bekerja dari rumah, juga sering dianggap oleh tetangga sebagai pengangguran yang hanya nongkrong di rumah. Padahal, banyak pekerjaan yang sementara dilakukan oleh yang bersangkutan.

Biaya operasional rumah meningkat

Biaya-biaya yang timbul dari WFH pun meningkat. Penggunaan listrik atau kuota internet (bagi yang belum memasang wifi di rumah) juga membengkak, apabila tidak dikelola dengan baik.

Bekerja dari Kantor (WFO)

Bekerja dari kantor, tentunya juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Keuntungannya, waktu untuk bekerja itu jelas. Sebab kita memiliki aturan terkait dengan jam kerja. Pekerjaan cukup dikerjakan di kantor dan waktu di rumah, adalah benar-benar digunakan untuk keluarga dan pekerjaan lain.

Selain itu, bekerja dari kantor juga membuat suasana lebih dinamis dan tidak membosankan.Kita dapat berinteraksi dengan teman kerja, bertukar ide dan saling membantu manakala membutuhkan bantuan secara langsung. Tim kerja lebih nampak ketika kita bekerja dari kantor.

Selain keuntungan, beberapa kekurangan tentu saja ada.  Utamanya berkaitan dengan tingkat stress yang lumayan tinggi. Stres karena macet di jalan, harus pergi ke kantor lebih awal. Juga komunikasi yang kurang baik dengan atasan, bawahan atau teman se-level.

Bekerja dari rumah juga sering diganggu oleh anak-anak kita (dok foto: topcareer.id)
Bekerja dari rumah juga sering diganggu oleh anak-anak kita (dok foto: topcareer.id)

Intinya adalah Mengelola Pekerjaan Kita

WFO atau WFH pastinya memiliki sisi kelebihan dan sisi kekurangan. Tak ada yang sempurna, karena itu, yang paling diperlukan adalah bagaimana kita mengelola pekerjaan dengan baik. Membagi waktu untuk bekerja dan untuk berinteraksi dengan keluarga.

Saat kerja, bekerjalah dengan penuh tanggung jawab. Saya yang mengatur pekerjaan, bukan pekerjaan yang mengatur saya. Menjaga keseimbangan antara bekerja dan rekreasi. Menjaga keseimbangan waktu untuk bekerja dan waktu untuk keluarga dan berinteraksi dengan sesama.

Dan di atas segalanya, jangan lupa waktu untuk mengucap syukur pada Tuhan, Sang pemilik nafas kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun