Banyak Jalan Menuju ke Roma. Ada begitu banyak cara untuk mendapatkan sesuatu. Tentunya, dengan cara yang baik dan benar, tidak melanggar norma yang ada. Termasuk di dalamnya, mencari dana untuk membangun.Â
Seringkali, urusan mencari dana pembangunan adalah ranah orang dewasa. Membuat proposal, mencari donatur, hingga usaha lain yang menghasilkan uang. Namun tidak untuk siswa-siswi SDK Canossa Kupang. Lewat lelang 1 lagu saja, mereka berhasil mengumpulkan Rp 1,4 juta pada acara puncak Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (Sabtu, Â 17 Desember 2022).Â
Pendidikan, tak hanya berorientasi pada upaya guru untuk memberikan materi pelajaran di kelas. Guru memberi dan siswa menerima. Tak peduli dengan seberapa besar daya serap siswa. Seberapa mampu anak didik mengikuti semua materi yang diberikan. Tetapi menjadikan mereka sebagai siswa yang cerdas dan trampil agar kelak mampu hidup mandiri yang taat pada norma kehidupan.
Jalannya Pengumpulan Dana Spontan Rp 1,4 Juta
Sebagai karya pemuncak drama musikalisasi, para siswa berjalan beriringan menuju panggung. Mereka pun berbaris dan memberi hormat pada para undangan yang mayoritas adalah orang tua siswa dan keluarga besar Canossa.
Satu lagu merdu pun dilantunkan oleh mereka dalam iringan musik ringan. Namun baru sepenggal bait, anak-anak pun dihentikan oleh MC. 'Stop anak-anak. Kita cukupkan saja sampai di sini. Sebab, karya kalian perlu dihargai", demikian MC mulai memancing atensi penonton.
MC kemudian mengundang Bapak Dr. Anton Bele, M.Si, salah satu tokoh pendidikan NTT asal Kabupaten Belu untuk naik ke panggung. Bersama MC memandu dan memotivasi hadirin untuk secara spontan memberi dukungan dana.Â
Anak-anak kembali melantunkan tembang mereka. Sementara relawan yang bertugas untuk mengumpulkan dana spontan, mulai mengedarkan kotak dana. Besar dan kecilnya dana, tetap diapresasi setinggi-tingginya.
Dana yang terkumpul secara spontan, sebesar Rp 1.400.000. Dana tersebut, akan disumbangkan oleh para siswa bagi pembangunan sekolah mereka, termasuk rehab gedung sekolah yang sementara dilakukan.
Itu belum termasuk hasil dari penjualan tiket dan bazar makanan yang dilakukan oleh setiap kelas. Projek "Kewirausahaan" Penguatan Profil  Pelajar Pencasila, ternyata betul-betul dipraktikkan oleh siswa dan guru-guru.