Benar-benar saya sangat terkejut, ketika membaca artikel dari sahabat Kompasiana Evridus Mangung berjudul, "Selamat Jalan Sahabat Penulis: Engkau Telah Pergi  Selamanya". Kutelusuri  selanjutnya, "untukmu: H. Asrul Hoesein". Ah, speechless. Kutanya pak Evrid sakit apakah, namun beliau pun tak tahu.
Kutelusuri akun Bapak H. Asrul Hoesein yang biasa aktif menulis tentang kepedulian terhadap sampah. Termasuk bagaimana mengelola sampah dengan baik. Salah satu artikel yang saya ingat, tentang bagaimana membuat suvenir dari limbah popok.
Artikel terakhir beliau, dipublikasikan di Kompasiana, 26 November 2022. Mengulas tentang pertemuan Jokowi bersama para relawannya di GBK baru-baru ini. "Ada Apa Jokowi dan Relawan Nusantara Bersatu, Silatnas di GBK?"
Beliau adalah orang yang sangat konsisten tentang pengelolaan sampah. Mendirikan Green Indonesia Foundation untuk mendukung aktifitasnya. Tulisan-tulisannya begitu bernas, termasuk menunjukkankepada pembaca, bagaimana memperlakukan sampah agar mengurangi dampaknya terhadap lingkungan.
Selain itu, juga menuliskan kritik konstruktifnya terkait pembangunan. Termasuk pada dinamika politik yang lagi menghangat menjelang Pemilu. Tentang dukung-mendukung para politisi di negeri dalam perebutan kekuasaan.Â
Ah, satu minggu tidak melihat tulisanmu Pak Haji. Pagi ini dikejutkan dengan informasi bahwa Bapak telah tiada. Terkejut dan merasa kehilangan. Walaupun kita hanya bertegur sapa melalui Kompasiana, namun rasa-rasanya seperti saudara.
Tulisan Bapak H. Asrul Hoesein, termasuk salah satu artikel yang selalu saya baca beberapa kali, terutama artikel tentang pengelolaan sampah. Saya pernah nyelutuk, tulisan Pak Haji banyak tentang sampah, Â tetapi nggak ikutan nyampah ya pak...
Ijinkan saya ikut mendoakanmu walaupun kita berbeda keyakinan. Semoga beristirahat dengan damai di alam baqa. Tempat dimana semua orang akan kembali ke sana.
Terima kasih pak Evridus Mangung, atas informasinya melalui Kompasiana.
