Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sasando, Ti'i Langga dan Aneka Kerajinan dari Daun Lontar

15 November 2022   04:37 Diperbarui: 18 November 2022   13:51 2034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat musik sasando dimainkan oleh Jeremiah August Pah seniman musik di Rote, Nusa Tenggara Timur (WIKI COMMON/ Fakhri Anindita via KOMPAS.com)

Sasando double lebih komplit lagi, memiliki 56 hingga 84 dawai. Demikian informasi yang disampaikan oleh seorang maestro Sasando bernama Jeagril Paas melalui kumparan.com di Kupang.

Ti'i Langga merupakan perlengkapan pakaian adat dari Rotendao. Tidak lain adalah sebuah topi yang dianyam dari daun lontar, termasuk tali pengikatnya.

Ti'i Langga biasanya dipakai oleh kaum pria. Namun ada kalanya dipakai juga oleh perempuan. Pada bagian depannya, ada anyaman semacam jambul yang berlekuk. Meskipun terlihat besar, Ti'i Langka itu ringan-ringan saja.

Ti'i Langga sering digunakan pada acara-acara adat, pernikahan dan bahkan pada acara keagamaan atau acara nasional. Tii Langga menjadi lambang keperkasaan dan wibawa seorang pria yang mengenakannya.

Kini, Sasando mini dan Ti'i Langga dapat diperoleh di tempat-tempat penjualan produk NTT sebagai oleh-oleh atau cinderamata. Biasanya dijual bersama dengan aneka tenun NTT dan makanan khas NTT lainnya.

Kaum pria Rotendao selalu bangga mengenakan Ti'i Langga di Kepala. Kini telah menjadi kekayaan orang NTT (dok foto: news.detik.com)
Kaum pria Rotendao selalu bangga mengenakan Ti'i Langga di Kepala. Kini telah menjadi kekayaan orang NTT (dok foto: news.detik.com)

Anyaman Berbahan Utama Lontar

Selain digunakan untuk alat musik tradisional Sasando dan Ti'i Langga, daun Lontar juga digunakan untuk aneka kerajinan. Banyak produk yang dikembangkan dari bahan utama daun Saboak ini. Berikut ini beberapa produk kerajinan dari daun Lontar.

Tikar. Orang NTT sering menggelar tikar ketika ada tamu yang berkunjung. Biasanya tikar dihamparkan di atas lantai atau bale-bale.

Ibu-ibu dari NTT membuat aneka anyaman dari daun Lontar (dok foto: wartaekonomi.co.id)
Ibu-ibu dari NTT membuat aneka anyaman dari daun Lontar (dok foto: wartaekonomi.co.id)

Wadah Dapur. Banyak alat dapur yang dianyam dari daun lontar. Ada bakul, juga nyiru untuk menampih beras. Selain itu, beberapa produk tatakan gelas dan piring juga dapat dibuat dari daun lontar. Agar menghasilkan anyaman warna-warni, maka daun lontar diberi pewarna sesuai dengan keinginan si pengrajin.

Tas dan Dompet. Kedua produk ini bisa dibuat dari daun Lontar. Mulai dari ukuran yang kecil hingga ukuran besar. Anak-anak zaman dahulu, sering menggunakan tas dari anyaman daun Lontar sebagai tas buku mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun