Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Umur Panjang atau Pendek, Mari Kita Biasakan Berjalan Kaki

16 Oktober 2022   05:06 Diperbarui: 16 Oktober 2022   06:23 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Ayunkanlah kakimu sebanyak 6.000-8.000 langkah per hari apabila Anda telah berusia kepala 6 ke atas. Jika belum berumur 60 tahun maka melangkahlah lebih banyak lagi, 8.000-10.000 per hari.

Yang berusia 60 tahun-up, berpeluang memiliki umur  yang panjang. Sementara mereka yang berusia di bawah 60 tahun dapat mencegah kematian dini. Demikian kompas.com/lifestyle merilis hasil penelitian dari Lancet Public Health  per 6 Maret 2022  lalu. 

Yang namanya riset, apalagi melalui survey, tentu saja juga memiliki kelemahan. Tetapi dilakukan dengan metode ilmiah yang logis, sehingga sah-sah saja apa yang disimpulkan. 

Tentu saja di atas segalanya, umur tetaplah berada  dalam tangan Tuhan Yang Maha Kuasa. Ia yang berkuasa atas hidup dan mati manusia di dunia ini. Mati dalam usia yang muda atau tua.

Jalan kaki itu sehat. Juga tanpa biaya. Tentu untuk mereka yang kurang bergerak. Karena berjalan kaki termasuk melakukan mobilitas tubuh, maka sudah tentu anggota tubuh terlatih dengan baik. 

Tidak dapat dipungkiri, mudahnya mengakses fasilitas transportasi  telah mengurangi  aktifitas manusia untuk menggunakan kakinya dalam bepergian. Terutama berangkat ke tempat kerja dan pulang ke rumah. Juga mengunjungi keluarga, atau bertamasya. Lagi-lagi, ini tentunya bukan bagi mereka yang hidup di kampung atau desa yang mana setiap hari berjalan berkilo-kilo meter sambil memikul beban di pundak.

Berjalan kaki ke kampung halaman menjadi salah satu aktifitas yang menyehatkan, tetapi tidak berkilo-kilo meter ya, capek  (Dok foto pribadi)
Berjalan kaki ke kampung halaman menjadi salah satu aktifitas yang menyehatkan, tetapi tidak berkilo-kilo meter ya, capek  (Dok foto pribadi)

Kerja seharian, memang melelahkan. Apalagi harus bangun pagi dan menyiapkan segala kebutuhan seperti sarapan keluarga. Membangunkan anak sekolah yang belum mandiri untuk bangun sendiri. Atau menyiapkan kendaraan dan kebutuhan lain yang akan dibawa ke tempat kerja. Untuk kita yang tidak memiliki asisten rumah tangga, semua harus disiapkan sendiri.

Kegiatan di dalam rumah tangga cukup menguras energi dan membuat kita berkeringat di pagi hari. Menyapu, mengepel, naik turun tangga, mencuci, membuang sampah, tentu saja menjadikan tubuh kita berkeringat dan mengeluarkan energi.

Karena alasan klasik seperti itu, maka jalan kaki pun menjadi semacam kegiatan yang terlupakan. Mana sempat, terlalu sibuk, dan sebagainya. Padahal, seringkali ada yang duduk nongkrong di sore hari sambil menyeruput secangkir kopi atau segelas teh. Sambil mengobrol ringan dengan anggota keluarga, atau tetangga yang bertamu.

Memang agak susah untuk menyatukan waktu seluruh anggota keluarga untuk melakukan sesuatu secra bersama-sama. Namun, kalau dilihat-lihat sebenarnya bisa direncanakan. Paling tidak, satu kali per minggu. Jalan sehat keluarga yang paling pas, adalah pada hari libur misalnya minggu.

Jalan kaki dapat dilakukan seorang diri, berdua, bertiga, atau dalam kelompok kecil. Tidak butuh biaya yang besar, dibandingkan dengan kegiatan lain. Paling kita cukup menggunakan sepatu olahraga yang nyaman di kaki, dan membawa sebotol air minum dari rumah. Tak keluar biaya.

Jalan sehat bersama sambil memungut sampah plastik sepanjang rute yang dilewati (Dok foto pribadi)
Jalan sehat bersama sambil memungut sampah plastik sepanjang rute yang dilewati (Dok foto pribadi)

Tempat Favorit untuk Jalan Kaki

Jalan kaki, tak perlu mencari tempat yang jauh. Bisa di halaman sendiri, di sekitar depan rumah, atau jalan mengitari areal jalan pemukiman. Intinya, membuat kita nyaman untuk berjalan. Tak terganggung oleh lalu lalangnya kendaraan, dsb.

Setiap orang, memiliki tempat favorit sendiri-sendiri untuk berjalan kaki atau lari-lari kecil. Di Kota Kupang, ada beberapa tempat favorit yang sering dikunjungi orang untuk melakukan aktivitas jalan dan lari.

Yang pertama adalah Tepi Pantai

Tepi pantai sepanjang Pasir Panjang, menjadi tempat favorit warga Kota Kupang untuk berjalan dan berlari dan melakukan serangkaian aktivitas lain. Tidaklah mengherankan, jika pantai selalu ramai di pagi atau sore hari.

Berjalan-jalan di tepi pantai Pasir Panjang sambil mencari kulit kerang yang lucu-lucu (Dok foto pribadi)
Berjalan-jalan di tepi pantai Pasir Panjang sambil mencari kulit kerang yang lucu-lucu (Dok foto pribadi)

Kedua, Taman dan GOR

Selain tepi pantai, taman Nostalgia di depan terminal bus Kota Kupang dan areal di sekitar gedung olahraga Oepoi Kupang, menjadi tempat favorit warga untuk melakukan aktifitas olahraga. Jalan kaki dan lari. GOR Oepoi, merupakan gedung olahraga yang biasa digunakan oleh para atlet untuk berlatih, juga dapat diakses oleh warga setempat.

Ketiga, Pinggir jalan Bertrotoar

Tepi jalan yang sering dijadikan untuk berjalan kaki dan jogging adalah jembatan Petuk di kawasan jalur 40, kawasan perkantoran Gubernur, dan sebagian ke arah lapangan terbang, Eltari.

Kawasan di sekitar kantor Gubernur, malah sering dijadikan sebagai areal jalan santai car free day. Sayangnya, seringkali para pejalan kaki dan jogging harus mengalah sama pedagang yang menggunakan trotoar untuk menjajakan makanan ringan mereka seperti kelapa muda, bubur ayam dan jagung bakar.

Jembatan Petuk, Jalur 40 Kota Kupang adalah salah satu tempat favorit kaum muda untuk jalan dan jogging (Dok foto pribadi)
Jembatan Petuk, Jalur 40 Kota Kupang adalah salah satu tempat favorit kaum muda untuk jalan dan jogging (Dok foto pribadi)

Perlu Niat dan Konsisten

Jalan kaki, adalah olahraga paling murah yang bisa dilakukan oleh setiap orang, dimana dan kapan saja. Asal yang bersangkutan nyaman berjalan dan rutin dilakukan. Tak perlu menunggu program jalan sehat bersama, car free day, dan sponsor untuk menggerakkan kita.

Kesehatan itu berkaitan dengan pribadi setiap orang. Tak ada yang dapat mewakili kita, atau mengambil alih rasa sakit yang kita alami. Paling hanya ikut berempati dengan membantu sedapat mungkin. Karena itu, tak perlu menunggu. 

a healthy mind in a healthy body (dok foto: Shutterstock/kumparan.com)
a healthy mind in a healthy body (dok foto: Shutterstock/kumparan.com)

Bagi yang kurang bergerak, coba untuk berjalan kaki. Melangkahlah sebanyak 6.000 hingga 10.000 langkah setiap hari.  

Mens sana in corpore sano.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun