Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kajian Geovarani Tentang Makna Dibalik Tradisi Adat Helaketa Masyarakat Banfanu

8 Oktober 2022   12:17 Diperbarui: 8 Oktober 2022   13:07 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Geovarani mengikuti acara Helaketa antara Yosmar dan Rina (Dokumentasi foto: Geovarani)

Tradisi Adat yang berlangsung secara turun-temurun, biasanya mengandung makna tertentu. Salah satunya, Helaketa yang merupakan suatu rangkaian prosesi adat pernikahan yang dilakukan masyarakat Banfanu di Kecamatan Noemuti,  Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.

Adalah Kristina Geovarani Thein, seorang mahasiswi PS Bimbingan dan Konseling pada FKIP Undana Kupang, tertarik untuk mengkaji tradisi Helaketa dalam Skripsinya, sebagai tugas akhir perkuliahan di Undana, Kupang.

Adapun judul penelitian ini adalah "Tradisi Adat Helaketa pada Masyarakat Desa Banfanu Kecamatan Noemuti Kabupaten TTU Dilihat dari sudut Pandang Bimbingan dan Konseling". Oleh Kristina Geovarani Thein, dengan pembimbing Dr. Imanuel Lohmay, M.Pd dan Khetye Romelya Saba, S.Psi, M.A.

Ada tiga tujuan yang ingin diketahui dalam tradisi Adat Helaketa ini, yaitu: (1) Mendapatkan gambaran tradisi Helaketa (2) Makna dari tradisi Helaketa itu sendiri; dan (3) Tradisi Helaketa dilihat dari sudut pandang Bimbingan dan Konseling.

Membawa sirih pinang, sopi dan hewan yang akan dikurbankan dalam upacara Helaketa antara Yosmar dan Rina (Dokumentasi foro: Geovarani)
Membawa sirih pinang, sopi dan hewan yang akan dikurbankan dalam upacara Helaketa antara Yosmar dan Rina (Dokumentasi foro: Geovarani)

Makna Dibalik Helaketa

Helaketa atau tarik lidi telah lama dilakukan oleh masyarakat Banfanu dan sudah terpelihara secara turun-temurun. Dilakukan pada awal pernikahan sebagai itikad baik, tasoin eno. Istilah tasoin eno diartikan sebagai membuka jalan bagi kedua pihak yang akan melangsungkan pernikahan, termasuk keluarga besar dan rumpun keluarga terkait dari kedua belah pihak.

Helaketa, dimaksudkan untuk memulihkan kembali kerenggangan hubungan antarsuku di masa terdahulu dimana selalu muncul pertikaian hingga perang. Dan rata-rata, mereka saling bersumpah tidak akan kawin-mawin atau memiliki hubungan keluarga.

Karena termakan sumpah, maka keturunan keluarga yang bertikai tidak akan melakukan perkawinan. Takut kena tulah. Namun ada satu kesempatan untuk memperbaiki hubungan tersebut, yaitu melalui upacara adat Helaketa. Memulihkan kembali hubungan keluarga.

Dalam rangkaian perkawinan, Helaketa merupakan tasoin eno khusus dalam pernikahan. Namun fenomena Helaketa kini mengalami perluasan, tak hanya pada upacara pernikahan. Acaranya pun sudah melibatkan banyak orang. Tidak seperti tradisi aslinya, yang hanya melibatkan kedua calon pengantin dan perwakilan keluarga yang mengambil tempat di suatu sungai terdekat.

Biasanya upacara adat Helaketa dilakukan di sungai. Setelah proses penarikan lidi selesai, maka tibalah saatnya untuk membunuh ternak, darahnya dialirkan melalui sungai. Persiapan ala kadarnya. Daging dibakar lalu dihidangkan bersama nasi yang dibawa dari rumah kepada seluruh orang yang hadir dalam upacara itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun