Anggrek tanah, punya bunga yang kinclong. Mereka memikat kumbang untuk mendatangi, mengitarinya, lalu menghisap sari madunya. Kemudian sang kumbang pun terbang menjauh.Â
Tetapi si kembang tak peduli. Sebab, tak disadari oleh si kumbang, ia telah berhasil mengawinkan benang sari dan putik. Manusia menamakannya 'penyerbukan'.
Anggrek tanah memiliki bunga yang eksotis. Ada beberapa warna bunga, diantaranya warna kuning dan violet. Kembangnya termasuk tahan lama sejak berbunga hingga berbuah. Karenanya, anggrek tanah sering menjadi salah satu koleksi tanaman hias di pekarangan rumah.
Cukup mudah bertanam dan merawat anggrek tanah untuk menghasilkan bunga yang eksotis dan tahan lama. Sebab dalam kehidupan aslinya, populasi flora bernama ilmiah Spathoglottis picata ini tumbuh liar menyebar di tanah. Tanpa ditanam pun mereka hidup dan berkembang biak secara mandiri.
Sekalipun mudah, anggrek tanah ogah berbunga jikalau lingkungan hidupnya tidak mendukung. Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi), Kementerian Pertanian menyebutkan anggrek tanah akan tumbuh sempurna jika kebutuhan hidupnya terpenuhi secara optimal.
Perhatikan Faktor Ini Agar Spathoglottis Kita Rajin Berbunga
Kondisi optimum yang dibutuhkan oleh anggrek tanah berkaitan dengan faktor-faktor eksternal, diantaranya cahaya,suhu, udara, Â air, dan unsur hara tanaman.
Cahaya
Cahaya matahari memegang peran penting dalam kegiatan fotosintesis tumbuhan, termasuk bagi anggrek tanah. Apabila anggrek tidak mendapatkan cahaya yang cukup, maka tidak akan berbunga. Padahal, bagian yang paling menarik dari anggrek adalah bunganya.
Ciri anggrek tanah kita kecukupan cahaya, ditandai dengan daunnya yang berwarna hijau muda. Permukaan daunnya terlihat mengkilat dan tanaman tumbuh segar. Jika kondisi ini tercapai, maka anggrek kita akan rajin berbunga.