Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengintip 5 Lagu Indonesia Bertema Kereta Api

1 Oktober 2022   04:45 Diperbarui: 1 Oktober 2022   09:20 4689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi seorang pencipta lagu atau komposer, inspirasi dadakan bisa muncul begitu saja. Entah sedang di kamar mandi atau duduk santai di sofa. Bahkan dalam perjalanan pun mereka mendapatkan semacam wangsit itu secara tiba-tiba.

Beberapa pencipta lagu dan penyanyi beken, hits dengan lagu bertema kendaraan dan fenomena sosial kemasyarakatan yang terjadi saat itu. Diantaranya lagu yang bertema atau berjudul Kereta Api.

Ada lumayan banyak lagu yang ada Kereta Apinya. Tetapi Saya hanya menyajikan 5 lagu yang pernah saya dengar. Bahkan menyanyikannya sendirian atau bersama teman-teman yang suaranya cenderung fals namun penuh percaya diri.

Ada lagu Kereta Api  versi anak-anak. Dinyanyikan di sekolah dan di rumah. Dinyanyikan pula oleh orang dewasa. Ada juga yang versi pop melow, lagu khas era 1980-1990 an. Zamannya Nella Regar, Obbie Messakh, Nia Daniaty, Tomy J. Pisa, dsb.

Selain dinyanyikan dalam lagu anak-anak dan pop, kereta api pun dinyanyikan dalam lagu balad nan kritis. Juga ada lagu dangdut yang dinyanyikan ulang dari generasi ke generasi berikutnya. Tentu saja disesuaikan dengan perkembangan musik di setiap jaman. Diadaptasi, agar lagu daur ulang tersebut bisa lebih viral dari yang sebelumnya.

Berikut, lima lagu bertema atau berjudul Kereta Api.

Naik Kereta Api

Siapa sih, orang Indonesia yang tidak tahu lagu karya Ibu Sud ini? Lagu ini selalu dinyanyikan oleh anak-anak. Tak hanya di sekolah, bahkan di arena bermain anak-anak pun selalu diputar. Dan sambil berlenggak-lenggok, anak-anak nan ceria berjalan seolah-olah merekalah kereta apinya.

Lagu naik kereta api karya Ibu Sud yang fenomenal, dinyanyikan oleh berbagai kalangan. Dokumentasi dari You Tube.com
Lagu naik kereta api karya Ibu Sud yang fenomenal, dinyanyikan oleh berbagai kalangan. Dokumentasi dari You Tube.com

Seperti yang diulas dalam kompas.com (Kamis, 26 Juni 2020), lagu ini diciptakan oleh ibu Sud ketika bepergian dengan kereta api menuju ke Surabaya. Syairnya begitu sederhana dan mudah diingat. Makanya, anak balita pun sudah bisa menyanyikannya.

Lagu tersebut entah diciptakan pada tahun berapa. Namun mulai diperdengarkan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) di awal-awal 1960-an seperti yang dipublikasikan oleh bersamawisata.com.

Banyak orang, termasuk saya tidak menghafal nama lengkap salah satu tokoh  Indonesia yang berjuang lewat karya lagu nasional Indonesia seperti Berkibarlah Benderaku dan Tanah Airku ini. Beliau bernama lengkap Saridjah Niung Bintang Soedibjo, kelahiran Sukabumi, Jawa Barat pada 26 Maret 1908 dan meninggal dunia pada tanggal 26 Mei 1993.

Meskipun Ibu Sud telah tutup usia, kenangan lagu anak nan fenomenal  "Naik kereta api, tut..tut..tut... Siapa hendak turut, ke Bandung Surabaya...". tetap akan dinyanyikan dari generasi ke generasi. 

Kereta Senja

Kereta senja t'lah tiba di depanku, semakin sedih rasa  hati ini. Tak dapat kuberkata... hanyalah air mata membasahi pipiku ini...

Demikian potongan syair lagu tembang lawas tahun 1980-an berjudul Kereta Senja. Lagu ini pertama kali dipopulerkan oleh penyanyi senior bernama Masnie Towijoyo. Dan ia merilis kembali lagunya ini pada tahun 2018 bersama dengan lagu lain yang pernah dinyanyikannya.

Ilustrasi lirik dan lagu Kereta Senja (Dokumentasi foto:Kompas.com) 
Ilustrasi lirik dan lagu Kereta Senja (Dokumentasi foto:Kompas.com) 

Selain Masnie Towijoyo, lagu ciptaan Adiluhung ini pun pernah dinyanyikan oleh Nella Regar. Suara mereka mirip-mirip sih. Dan saya lumayan hafal lagunya, karena kakak perempuan saya pernah memiliki kasetnya.

Kereta senja, berkisah tentang perpisahan sepasang kekasih. Yang satunya pergi naik kereta api. Barangkali kekasihnya ini tinggal di kota lain. Namun dibalik perpisahan, ada harapan dan peneguhan bahwa akan ada pertemuan lagi seperti pada ending lagu ini, "Kereta senja akan kembali". 

Wow..tak terbayangkan, beberapa saat kemudian kereta senja benar-benar kembali membawa pulang sang kekasih.

Kereta Malam-Perjalanan

Franky Sahilatua bersama Jane saudarinya, adalah penyanyi country Indonesia dan sebagian besar syair lagunya berkisah tentang alam dan sosial kemasyarakatan. Diantaranya lagu Perahu retak, menyambut musim petik, dan masih banyak yang lainnya. 


Lagu perjalanannya yang selalu sedih ketika saya mendengarnya, adalah Kereta malam. Syair lagu tersebut mengisahkan perjalanan pulang seseorang ke kampung halamannya. Untuk bertemu ayah dan ibunya.

Dengan kereta malam kupulang sendiri. Mengikuti rasa rindu pada kampung halamanku. Pada ayah yang menunggu, pada ibu yang mengasihiku.

Dan pencipta lagu nampaknya berkenalan dengan seorang ibu di dalam kereta yang duduk berhadapan dengannya. Cerita pun terjadi, si ibu sedang bersedih karena kehilangan anak gadisnya yang sakit lalu meninggal dunia karena tak dapat diobati.

Sayangnya, tidak ada informasi lanjutan. Tidak diobatinya gadis itu karena sang ibu tak punya biaya atau memang penyakitnya yang sudah parah.

Kereta Tiba Pukul Berapa?

Iwan Fals. Siapa yang tidak mengenal pencipta dan penyanyi nan kritis di zaman Orde Baru ini? Banyak sekali kritikannya melalui lagu. Di antaranya kritik terhadap kenaikan BBM melalui lagu Galang Rambu Anarki. Juga kritik kepada wakil rakyat melalui lagu Wakil Rakyat. Termasuk Bento, Ujung Aspal Podok Gede, dan Sore Tugu Pancoran.

Ilustrasi foto Kereta tiba pukul berapa? (Dokumentasi: SoundCloud/Ridwan Nullah)
Ilustrasi foto Kereta tiba pukul berapa? (Dokumentasi: SoundCloud/Ridwan Nullah)

Sementara, lagu Kereta Tiba Pukul Berapa mengkritisi perilaku Polantas yang waktu itu suka mencari-cari kesalahan para pengguna jalan. Namun boleh melanjutkan perjalanan setelah ada tawar-menawar seperti lagunya Iwan Fals, "Di depan ada Polantas, wajahnya begitu buas, tangkap Aku. Tawar menawar, harga pas tancap gas".

Tak puas di situ, Iwan Fals mengkritisi Kereta Api yang suka terlambat melalui potongan syair lagunya, "Sampai stasiun kereta pukul setengah dua, ........, biasanya kereta terlambat dua jam mungkin biasa".

Itulah salah satu lagu Iwan Fals yang berkaitan dengan kereta Api.

Kereta Malam-Dangdut

Dangdut Kereta Malam, diciptakan oleh Raja Dangdut H. Rhoma Irama pada tahun 1970. Pertama kali dipopulerkan oleh Elvie Sukaesih.

Penyanyi dangdut Elvie Sukaesih populer setelah menyanyikan lagu Kereta Malam ciptaan H. Rhoma Irama (Dokumentasi foto: Merdeka.com)
Penyanyi dangdut Elvie Sukaesih populer setelah menyanyikan lagu Kereta Malam ciptaan H. Rhoma Irama (Dokumentasi foto: Merdeka.com)

Lagu ini sukses dan banyak penyanyi yang kemudian mencoba peruntungannya dengan menyanyikan ulang lagu tersebut. Dan mereka pun sukses. Di antaranya, Evie Tamala dan sering dinyanyikan oleh para pedangdut dalam berbagai konser dengan gaya masing-masing.

Lagu ini mengisahkan, perjalanan dari Jakarta ke Surabaya untuk menengok sang nenek. Dan kendaraan yang digunakan, adalah kereta malam.

Demikian 5 lagu beken yang menggunakan tema Kereta Api dengan kisahnya yang unik-unik. Dirgahayu KAI yang ke-77, 28 September 2022. Semoga beberapa kritikan, termasuk lewat lagu ini turut serta berkontribusi terhadap perbaikan kinerja PT KAI di masa mendatang.

Catatan: Kereta Malam Franky dan Jane diambil dari You Tube, diupload oleh Kang Temon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun