Seekor burung bertengger di pohon nangka, bernyanyi riuh sekali
Bersahutan dengan sahabatnya yang memilih bertengger di atas pucuk jati nan meranggas.
Mereka tak mau kalah dengan kokok ayam tetangga yang bersahutan
dengan seekor pejantanku yang kukurung di dalam kandang pula.
Bangun..., katanya.
Bangun...., sahut sahabatnya.
Pagi telah menjelang.Â
Sebentar lagi mentari akan muncul dari peraduannya. Janganlah engkau kalah sama mentari pagi.
Bangun dan tengoklah semburat merah di ufuk timur. Indah nian...
Bangun tuan, bangun nyonya. Nanti bisa lanjutkan tidurmu sebentar malam,
Ketika mentari masuk peraduannya lagi. Dan burung-burung kembali ke sarangnya.
Bangun, bangun....!
Segeralah jemput impianmu minggu ini, bersama terbitnya mentari pagi.Â
Kota Karang, 19.09.22
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H