Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Nyadap" Karet, Mata Pencaharian Perempuan Bukit Jambi

7 Agustus 2022   07:03 Diperbarui: 9 Agustus 2022   04:00 1979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Getah karet ditampung dalam mangkuk. Dokumentasi pribadi

Rata-rata hasil panen per minggu di Bukit Jambi sebanyak 50 kg per petani. Dan harga karet gumpal per tahun 2022 di tingkat pengepul desa adalah sekitar Rp9.000/kg. Dengan demikian, rata-rata penghasillan kotor per minggu adalah sebesar Rp450.000 atau Rp1.800.000 per bulan.

Penghasilan tersebut, belum dipotong dengan pembayaran tenaga kerja (kalau ada) dan pembelian zat penggumpal yang biasa disediakan oleh pengepul. Sering kali pemilik karet melakukan bon zat penggumpal terlebih dahulu. Tinggal dipotong saja ketika si petani menyetor getah karetnya.

Karet yang telah ditimbang oleh pengepul. dok pribadi
Karet yang telah ditimbang oleh pengepul. dok pribadi

Pendapatan Tambahan

Selain pendapatan dari karet, ada juga beberapa komoditas tambahan. Beberapa petani menanam kopi di sela-sela tanaman karet mereka. Pada saat panen kopi, mereka bisa menerima penghasilan tambahan dari kopi. Biji kopi kering giling dihargai dengan Rp 23.000 per kilogram.

Beberapa petani, juga menanam kencur dan jahe di kebun karetnya. Lumayan untuk menambah pendapatan keluarga mereka. Komoditas ini biasa dijual dengan sistem borongan. Harga tergantung pada negosiasi antara pemilik dan pembeli.

Meskipun ada beberapa sumber penghasilan, tanaman karet merupakan sumber penghasilan utama mereka. Para perempuan Bukit Jambi, sudah terbiasa mendapatkan pemasukan dari hasil menyadap dan mulung karet di kebun mereka atau kebun orang dengan sistem paruhan.

Petani karet menerima pembayaran dari pengepul setelah menimbang hasil karetnya. Dokumentasi pribadi
Petani karet menerima pembayaran dari pengepul setelah menimbang hasil karetnya. Dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun