Mendapatkan beasiswa. Siapa sih yang tidak senang?
Pelajar atau mahasiswa penerima pasti merasa bangga. Orang tua tersenyum lega. Sebab ketika seorang anak mendapatkan beasiswa, otomatis biaya pendidikan yang harus ditanggung oleh orang tua menjadi berkurang. Bahkan, seluruh biaya hidup ditanggung oleh pemberi beasiswa, untuk beasiswa berkategori full scholarship. Â
Terdapat beragam beasiswa yang dapat diakses oleh mahasiswa, baik dari cakupan maupun sumbernya. Nominal biaya yang diterima pun berbeda-beda. Tergantung dari kesanggupan pemberi beasiswa.
Nominal, seharusnya tidak perlu terlalu dipersoalkan. Sebab pemberi beasiswa biasanya telah menetapkan maksud dan tujuan meluncurkan scholarship bagi kelompok yang disasar.
Apapun yang diperoleh, entah besar atau kecil sepatutnya dimanfaatkan sebaik mungkin. Memiliki tekad untuk menamatkan pendidikan tepat waktu, dengan prestasi yang membanggakan.
Beasiswa Penuh versus Parsial
Dari cakupan pembiayaan, kita mengenal dua macam beasiswa. Yang pertama adalah beasiswa penuh atau full scholarsip. Selain membiayai SPP atau uang semester, sponsor juga mengalokasikan dana untuk biaya hidup lainnya. Akomodasi, transportasi, asuransi dan sarana pendukung belajar dimasukkan semua dalam komponen beasiswa sampai dengan tamat kuliah.
Selain beasiswa penuh, ada juga beasiswa parsia. Artinya, sponsor hanya menanggung separuh dari biaya yang ada. Boleh jadi hanya menanggung SPP, kursus singkat, sarana pendidikan, dan lain-lain sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan.
Sementara sumber-sumber pemberi beasiswa juga lumayan beragam. Di antaranya berasal dari pemerintah, perusahaan swasta, yayasan atau organisasi, Perguruan Tinggi bahkan berasal dari negara-negara donatur luar negeri.