Di tengah giat-giatnya masyarakat mengikuti vaksinasi dosis pertama, kedua dan ketiga, terkuak berita yang tidak menyenangkan. Kali ini, datang dari Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi NTT.
Berita tak menggembirakan ini terkait dengan vaksin Covid-19 yang tak bisa dipakai lantaran kadaluarsa per Februari 2022. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 1.174 vial vaksin AstraZeneca menjadi tak berguna, melampaui expired date.
Jika 1 vial bernilai 10 dosis, atau andaikan petugas kurang teliti saat menyedot vaksin ke jarum, maka bolehlah kita menghitung 1 vial dengan 8 dosis. Jika demikian, maka sangatlah disayangkan, sebanyak 9.392  hingga  11.740 dosis vaksin AstraZeneka terbuang percuma di Kabupaten TTU.
Robertus Tjeunfin, S.Kep, Ns., MPH selaku Plt Kepala Dinas Kesehatan TTU menyampaikan fakta ini pada tangga 1 Maret 2022. Padahal pergerakan kegiatan vaksinasi Covid-29 di TTU termasuk cukup berjalan dengan baik.
Sebanyak 26 Puskesmas di seluruh wilayah Kabupaten TTU menjadi ujung tombak pelaksanaan vaksinasi. Setiap hari, masyarakat yang ingin mendapatkan vaksinasi datang ke berbagai Puskesmas untuk mendaftar dan memperoleh injeksi cairan vaksin jika lulus screening yang dilakukan oleh para petugas vaksinasi.
Selain melalui Puskemas, vaksinasi juga dilakukan atas atas bantuan Kodim 1618 dan Polres TTU. Bahkan Partai Politik pun turut mengorganisir pelaksanaan vaksinasi dosis 1 dan dosis 2 seperti PKB dan Partai Golkar.
Capain yang Tidak Terlalu Buruk
Menurut penyampaian dari Plt Dinkes TTU, seperti yang dimuat oleh kupang.tribunnews.com per 1 Maret 2022, capaian kegiatan vaksin dosis 1 baru sebesar 69,90% (dosis 1). Â Sedangkan dosis 2 sebesar 52,50% dan dosis 3 sebesar 0,82% dari target Provinsi.
Capaian ini masih tergolong rendah, terutama untuk vaksin dosis 2. Namun data dari https://vaksin.kemkes .go.id/#/vaccines  per 4 Maret 2022 (pukul 12.00 WIB), menunjukkan perbedaan informasi.
Dalam data kemkes tersebut, vaksin dosis 1 Kabupaten TTU sudah sebesar 81,14% dari target provinsi atau sebanyak 151.104 dosis yang telah digunakan. Sementara dosis 2 sebanyak 115.920 dosis atau 62,25% dari target Provinsi. Data dosis ketiga belum terlihat dalam data kemenkes.