Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Tamnos Kota Kupang: Dinikmati Warga, tapi Dibiarkan Merana

16 Februari 2022   08:39 Diperbarui: 17 Februari 2022   12:45 2381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tamnos yang rindang di tengah Kota membuat orang sering bersantai di sini. Dok pribadi

Beberapa kotak sampah dari drum masih berfungsi tetapi sebagian sudah bolong dan rusak. Satu hal lagi tiolet ada tetapi tidak berfungsi. Jadi jika ke Tamnos, tidak boleh kebelet. Beberapa anak, bahkan pipis sembarang di sekitar Tamnos karena memang sudah tak tahan untuk membuang hajat. 

Pengunjungnya Vandal!

Vandalisme nampaknya menjadi salah satu sifat warga Kota Kupang yang tak pernah terkikis habis. Hampir semua bangku taman penuh dengan coretan. 

Makian, tulisan nama, tanda tangan atau sekedar menggambar sesuatu yang tak jelas. Tindakan yang tak semestinya dilakukan. 

Pengunjung Tamnos Vandal: menikmati sambil mencoret atau merusak. Dok pribadi
Pengunjung Tamnos Vandal: menikmati sambil mencoret atau merusak. Dok pribadi

Tindakan tak terpuji lain, membuang atau meninggalkan sampah berserakan di bangku-bangku taman. Sampah dominan di sana adalah bekas botol air mineral dan plastik pembungkus makanan ringan. 

Paling vandal, sebagian alat menjadi rusak karena dipukul atau dicongkel. Ada ayunan yang sudah rusak, tapi pengunjung tetap memaksa untuk menaikinya. 

Bahkan dimodifikasi ala keinginan pengunjung. Ya, maklumlah...taman tanpa penjaga...

Perlu Ditata Ulang

Melihat kondisi sekarang, Tamnos sudah selayaknya ditata ulang. Pemda Kota Kupang sebaiknya sudah berpikir untuk memperbaiki yang rusak dan mempercantik seluruh arealnya. Sayang sekali, taman ini dibiarkan merana di tengah kota. 

Pencerahan juga perlu diberikan kepada para pengunjung. Paling tidak himbauan melalui pengeras suara kepada pengunjung. Himbauan untuk ikut menjaga taman kebanggan warga Kota Kupang ini. Mulai dari yang kecil hingga orang tua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun