Beberapa kotak sampah dari drum masih berfungsi tetapi sebagian sudah bolong dan rusak. Satu hal lagi tiolet ada tetapi tidak berfungsi. Jadi jika ke Tamnos, tidak boleh kebelet. Beberapa anak, bahkan pipis sembarang di sekitar Tamnos karena memang sudah tak tahan untuk membuang hajat.Â
Pengunjungnya Vandal!
Vandalisme nampaknya menjadi salah satu sifat warga Kota Kupang yang tak pernah terkikis habis. Hampir semua bangku taman penuh dengan coretan.Â
Makian, tulisan nama, tanda tangan atau sekedar menggambar sesuatu yang tak jelas. Tindakan yang tak semestinya dilakukan.Â
Tindakan tak terpuji lain, membuang atau meninggalkan sampah berserakan di bangku-bangku taman. Sampah dominan di sana adalah bekas botol air mineral dan plastik pembungkus makanan ringan.Â
Paling vandal, sebagian alat menjadi rusak karena dipukul atau dicongkel. Ada ayunan yang sudah rusak, tapi pengunjung tetap memaksa untuk menaikinya.Â
Bahkan dimodifikasi ala keinginan pengunjung. Ya, maklumlah...taman tanpa penjaga...
Perlu Ditata Ulang
Melihat kondisi sekarang, Tamnos sudah selayaknya ditata ulang. Pemda Kota Kupang sebaiknya sudah berpikir untuk memperbaiki yang rusak dan mempercantik seluruh arealnya. Sayang sekali, taman ini dibiarkan merana di tengah kota.Â
Pencerahan juga perlu diberikan kepada para pengunjung. Paling tidak himbauan melalui pengeras suara kepada pengunjung. Himbauan untuk ikut menjaga taman kebanggan warga Kota Kupang ini. Mulai dari yang kecil hingga orang tua.Â