Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pahlawan "Zaman Now" dari Belida

9 November 2019   11:59 Diperbarui: 28 Oktober 2022   19:06 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu-ibu merencanakan masa depannya sendiri (dok pribadi)

Pecahnya pertempuran antara Arek-Arek Suroboyo melawan tentara sekutu yang ingin mengambil kembali kedaulatan RI pasca Bung Karno mengumandangkan maklumat kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, benar-benar heroik dan patut diteladani oleh segenap generasi pengisi kemerdekaan di seantero nusantara. Bukan lagi mengangkat senjata untuk berperang melawan musuh. 

Tetapi berperang melawan kemiskinan hidup yang masih mengungkungi sebagian besar anak bangsa ini; tinggal di kolong-kolong jembatan, mengais sisa-sisa makanan di tempat-tempat sampah, meminta-minta, atau bahkan mencuri hanya untuk sekedar menyambung hidupnya. 

Kita patut bersyukur pada Tuhan dan berterima kasih pada para pahlawan kita, bahwa mayoritas anak bangsa kita masih memiliki semangat yang luar biasa untuk mengisi kemerdekaan ini dengan berbagai cara. Paling tidak, demi meningkatkan taraf hidup diri dan memperbaiki kesejahteraan anak dan cucu di masa mendatang. 

Salah satu kelompok yang tidak pantang menyerah, adalah ibu-ibu yang tinggal di Kampung Belida, Baradatu, Way Kanan, Lampung. Kegiatan utama mereka adalah bekerja, belajar  dan berdoa. Layaknya ibu rumah tangga, mereka menjadi ujung tombak keluarga. 

Merawat dan memperhatikan kebutuhan anggota keluarga, termasuk bekerja untuk mendapatkan penghasilan. Melimbang emas, nyadap karet, mutil kopi, mutil lada adalah pekerjaan yang sering dilakoni tanpa mengeluh. Bahkan ada yang ngangon kambing atau nguli di kebun orang guna mendapatkan upah harian.

Di sela-sela jadwal kerja yang padat dan serabutan, mereka masih berkumpul untuk berdiskusi tentang bagaimana mencari peluang-peluang usaha, berbasis pada potensi yang mereka miliki, baik potensi alam maupun tenaga dan keahlian yang mereka miliki. 

Bahkan, kelompok ibu-ibu ini, adalah kelompok yang paling rajin berkumpul untuk mengaji setiap minggu. Mereka juga paling seetia berdoa lima waktu, karena bagi mereka hidup ini harus disyukuri. Berterima kasih pada Allah, atas rahmat yang diperoleh.

Mereka adalah pahlawan-pahlawan jaman now. Dalam keterbatasan, mereka mampu untuk mengatur kehidupan rumah tangga dengan baik. Sekalipun dalam kesulitan, mereka selalu mampu mengatasi kesukaran hidup rumah tangga mereka. 

Selamat hari pahlawan, 10 November 2019. Selamat berjuang dan menikmati kemerdekaan ini dengan berkarya dan berkarya, demi masa depan yang lebih baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun