Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Timor Leste dalam Kenangan

5 April 2013   08:00 Diperbarui: 24 Oktober 2022   07:28 2836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istana Presiden Negara Timor Leste (dok pribadi)

Timor Leste, adalah sebutan untuk salah satu negara yang pernah menjadi bagian dari Indonesia (provinsi ke-27). Tulisan ini tidak bermaksud untuk menambah pro dan kontra tentang lahirnya negara ini atau mengungkit korban nyawa dan harta selama berlangsungnya pergolakan. 

Tidak juga untuk membandingkan kondisi saat merdeka, ketika masih dijajah oleh Portugal maupun pada saat masih bergabung dengan Indonesia. Goresan ini, hanyalah sebuah cerita pengalaman, yang masih tersimpan dalam benak hingga saat ini.

Beruntung sekali, saya pernah mengunjungi Timor Leste saat masih menjadi provinsi ke-27 dari negara Kesatuan Republik Indonesia di tahun 1993. Juga pada tahun 1999, ketika menjadi salah satu relawan pemantau jajak pendapat. Suatu perhelatan paling penting dari rakyat Timor Leste untuk menentukan nasib mereka sendiri, tetap bergabung dengan Indonesia atau merdeka.

Meskipun kenangan mengenai Timor Leste pada tahun sebelum jajak pendapat masih membekas, saya tidak akan bercerita tentang apa yang saya saksikan waktu itu. Sebabnya, saya sangat menghormati perjuangan kedua belah pihak, pejuang-pejuang Timor Leste dan pejuang-pejuang Indonesia.

Sejak pasca jajak pendapat tahun 1999, saya baru mendapatkan kesempatan lagi untuk mengunjungi Kota Dili di tahun 2011 dan 2013. Perjalanan menuju Dili dapat dilakukan melalui udara (lewat bandar udara Comoro) atau melalui darat (lewat Kabupaten Belu, NTT).  

Perjalanan melalui darat, termasuk ramai. Dapat dilakukan dengan menggunakan jasa bus travel. Selain itu, para pelintas batas juga dapat menggunakan bus umum biasa atau sepeda motor.  Untuk masuk melalui darat, maka para para pelintas batas masuk melalui MOTA AIN, pintu resmi keimigrasian Negara Indonesia dan Timor Leste.

Patung Kristus Raja, kini menjadi ikon Kota Dili (dok pribadi)
Patung Kristus Raja, kini menjadi ikon Kota Dili (dok pribadi)

Di Kota Dili, ibukota Negara Timor Leste, kita dapat melihat bangunan-bangunan peninggalan Indonesia. Salah satu peninggalan Indonesia yang tetap menjadi salah satu tujuan wisata adalah Christo Rei, atau patung Kristus Raja. 

Christo Rei, tidak pernah sepi dari pengunjung. Suasananya pun sudah semakin nyaman dan ditata rapi, bersih dan indah. Butuh energi ekstra untuk dapat mencapai patung Kristus Raja yang berada di ketinggian.

Selain Patung Kristus Raja ada satu jembatan bernama Jembatan Loes. Jembatan ini adalah salah satu jembatan penting yang dibangun pada tahun 1991. Diresmikan olah Prof. Dr. Ir. B.S. Mulyana selaku menteri muda Perencanaan Pembangunan Nasional pada masa itu. Jembatan ini menjadi penghubung Kota Dili dengan kota sekitar, termasuk menjadi media penghubung dengan Atambua, Belu-NTT.

Selain maskapai Merpati yang masih aktif membangun kegiatan bisnisnya, Pertamina juga masih tetap eksis di sana, bahkan memegang peranan yang penting dalam urusan BBM. Gudang minyaknya yang terletak di Pante Kelapa masih berfungsi dengan baik.

Banyak sekali kenangan yang masih tersisa di sana, yang pahit dan yang manis dan tidak dapat dilukiskan di sini. Kita berharap, pembangunan di Timor Leste dapat dipacu lebih cepat lagi sehingga saudara-saudara kita di sana juga semakin mengejar ketertinggalan dan menggapai kesejahteraan dan keadilan yang lebih baik dari sekarang.

OBRIGADO BARAK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun