Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature

TK Tunas Farmer, Bermain Sambil Belajar Menanam

16 Maret 2013   08:00 Diperbarui: 24 Oktober 2022   08:18 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendidik anak Taman Kanak-kanak (TK), selayaknya tidak hanya dilakukan di dalam kelas. Tidak sekedar mengajarkan menghitung, membaca, menyanyi atau bermain bersama. Anak-anak sudah seharusnya diajak untuk lebih mengenal lingkungan dimana mereka tinggal. Bermain sambil belajar dan berkarya.

Salah satu TK yang menerapkan prinsip bermain, belajar dan berkarya adalah TK Tunas Farmer. Sekolah ini berada di Desa Lurang, Kecamatan Pulau Wetar, Maluku Barat Daya. Meskipun berada di pelosok, kegiatan belajar mengajarnya termasuk sudah maju dan bervariatif. Terbatasnya sarana dan prasarana sekolah, tidak mematikan kreativitas gurunya, Melta dan Erni.

Guru-guru ini ingin mendidik murid-muridnya menjadi murid TK yang nantinya tamat dengan nilai plus. Salah satu keinginan mereka, adalah mengajak anak didik untuk bertanam bunga di halaman sekolah serta tanaman obat-obatan (Toga) dan sayuran dalam pot.

Aneka toga dapat diajarkan pada anak TK untuk bertanam sambil bermain (dok foto: 99.co)
Aneka toga dapat diajarkan pada anak TK untuk bertanam sambil bermain (dok foto: 99.co)

 Mereka ingin anak-anak didiknya cinta tanaman sejak kecil, sehingga kelak memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungannya. Mereka ingin agar lingkungan di sekitarnya menjadi hijau, asri dan segar, tetapi tidak cukup memiliki kapasitas untuk menjalankannya.

Berdasarkan niat baik tersebut, maka anak-anak TK Tunas Farmer diajak untuk bermain sambil belajar bertanam sayuran, toga dan bunga matahari. Mereka diberi kesempatan untuk meraba dan merasakan tanah, pupuk kompos, menanam, menyiram dan memelihara tanaman hingga mendapatkan hasil.

Usaha mereka tidak sia-sia. Salah satu tanaman yang ditanam adalah bunga matahari. Tanaman yang mencuri perhatian semua murid dan juga orang-orang di desa ini tumbuh dengan subur dan bunganya indah di mata anak-anak TK Tunas Farmer. Saat berbunga, semua anak merasa senang dan bermain di dekatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun